Selamat Datang di Halaman PERLINTAN - Perlindungan Tanaman - Website Jurusan MPLKSerangga Hama PertanianMateri Praktek Perlindungan TanamanParasitoid Hama TanamanOPT Tanaman PertanianPredator Hama TanamanMateri Kuliah Perlindungan TanamanMusuh Alami HamaLearn, practice, and be rich (English) - Belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera (Indonesia) - Meup onle ate, mua onle Usif (Timor)
Banner UC IPM
Banner Biological Control
Banner Dirjen Pangan
Banner Diren Perkebunan
Banner Dirjen Hortikultura
         

Kembali ke Beranda 02A

Sumber Materi: Prof. Dr. Ir. H. Alam Anshary, M.P.,ASEAN.En - Fakultas Pertanian UNTAD

Taktik Menggunakan Peranan Insektisida

Penggunaan insektsida pada lahan pertanian memiliki kelebihan dan juga keterbatasan apabila dibandingkan dengan pengendalian lainnya. Dalam PHT tidak dapat dikatakan bahwa sama sekali tidak menggukan insektisida. Namun, dalam pengaplikasiannya memerlukan pengetahuan lebih dalam mengenai bagaimana penggunaan insektisida pada tanaman agar lebih efektif dan tidak merusak lingkungan sesuai dengan program PHT. Ada dua prinsip dalam menggunakan insektisida pada tanaman, yaitu (Metcalf : 1975):

  1. Cara pemberian insektisida yang berdasarkan perlakuan rutin berjadwal dan apabila dibutukan dapat diberikan pemberian yang baru (treat-whan-necessary)
  2. Pengendalian hama 100% (pembasmian) tidak diperlukan untuk mencegah kehilangan hasil secara ekonomis

Dalam penerapan PHT, penggunaan insektisida dapat dikategorikan dalam 3 macam, yaitu (Gatot Mudjiono : 2013) :

  1. Penyemprotan insektisida didasarkan pada pemilihan waktu yang tepat, yaitu ditujukan pada titik lemah siklus hidup hama;
  2. Pegendalian dengan menggunakan insektisida merupakan cadangan untuk mengatasi keadaaan eidemik suatu hama, yaitu apabila semua tindakan pengendalian tidak mampu untuk mencegah peningkatan populasi hama hingga mencapai ambang kerusakan ekonomi;
  3. Perlakuan dengan insektisida yang bersifat prefentif harus menghasilkan dampak selektif, yang dilakukan dengan dosis yang rendah dan kurang menimbulkan pengaruh terhadap lingkungan

Aplikasi insektisida dalam penerapan PHT juga harus melindungi musuh alami agar tidak ikut mati akibat dari aplikasi insektisida, untuk itu perlu dipahami untuk melindungi musuh alami di daerah tertentu agar musuh alami terhindar dari pengaruh insektisida, yaitu dengan cara menyemprotkan insektisida hanya pada tempat tertentu saja, baik secara berpindah-pindah (skip treatment), perlakuan ditempat tertentu (spot treatment), maupun perlakuan berjalur-jalur (strip treatment). Maka, dengan bentuk aplikasi tersebut diharapkan musuh alami dapat terhidar dari pengaruh insektisida yang dapat membuat kelangsungan hidup musuh alami terancam. Selain itu, pemberian insktisida juga dapat dilaksanakan pada saat stadia musuh alami tahan terhadap insektisida dengan memilih waktu yang tepat dalam pengaplikasian insektisida pada saat stadia musuh alami yang tahan, karena musuh alami juga memiliki peran besar dalam membasmi hama.

Pemililihan insektisida dalam program PHT juga memiliki peran yang penting karena ada beberapa kriteria dalam pandangan PHT untuk menetapkan insektisida yang tepat. Adapun faktor dalam menetapkan insektisida yang tepat adalah sebagai berikut :

  1. Jenis insektisida. Jenis insektisida meliputi informasi mengenai sifat kimia hahan aktif, aktivitas biologis insektisida terhadap target, daya racun terhadap manusia dan binatang lainnya, pengaruh terhadap organisme non target (tanaman, serangga parasite, predator, pollinator, binatang liar, serta pengaruhnya terhadap lingkungan)
  2. Metode insektisida. Insektisida dapat diaplikasikan sebagai fumigant, dengan cara diasapkan, aerosol, penyemprotan, dll
  3. Waktu aplikasi insektisida. Insektisida dapat diaplikasikan pada pagi, siang, sore dan malam hari. Namun, harus tetap dipertimbangkan mengenai pengaruh insektisida terhadap lingkungan

Pemilihan insektisida berdasarkan rating pada berdasarkan PHT, merupakan salah satu fakor penting dalam mengaplikasikan insektisida pada tanaman. Dalam pemilihan insektisida, maka hal yang perlu dipertimbangkan adalah keamanan terhadap manusia, musuh alami, dan lingkungan berdasarkan nilai rating insektisida. Nilai rating insektisida ditetapkan berdasarkan performa rata-rata dalam toksisitas akut terhadap manusia dan hewan peliharaan; daya racun insektisida terhadap organisme indikator lingkungan; dan persistensi insektisida.

Berikut adalah rating insektisida dalam angka menurut Gatot Mudiono:

  1. Daya racun akut terhadap manusia dan binatang peliharaan, biasanya dinyatakan dengan besarnya nilai LD50 (mg insektisida/kg berat badan binatang uji) terhadap tikus yang diberikan secara oral.
No Nilai LD50 Rating
1 > 1000 1
2 200 - 1000 2
3 50 - 200 3
4 10 - 50 4
5 < 10 5
Line1 001d putih
  1. Daya racun terhadap organisme non target

No

Nilai LD50 (mg/kg) secara oral pada burung

Nilai LC50 (ppm) per 48 jam pada Ikan

Nilai LD50 (mg/kg) secara topical pada Lebah madu

Rating

1

> 1000

> 10

> 100

1

2

200 - 1000

0.1 - 1.0

20 - 100

2

3

50 - 200

0.01 - 0.1

5 - 20

3

4

10 - 50

0.001 - 0.001

1 - 5

4

5

< 50

< 0.001

< 1

5

Line1 001d putih
  1. Persistensi insektisida di lingkungan yang didasarkan pada waktu paruh insektisida di dalam tanah

No

Nilai Waktu Paruh di Dalam Tanah

Rating

1

< 1

1

2

1 - 4

2

3

4 - 12

3

4

12 - 36

4

5

36 - 120

5

Line1 001d putih

Penggunaan insektisida melalui pandangan PHT, memiliki beberapa keuntungan (Metcalf : 1975), antara lain :

  1. Insektisida merupakan satu-satunya cara pengendalian yang praktis dalam pengendalian populasi hama yang mencapai ambang kerusakan ekonomis;
  2. Iensektisida mempunyai aktivitas penyembuhan yang cepat dalam mencegah kehilangan hasil lebih besar;
  3. Sifat-sifat, penggunaan, dan cara aplikasinya mempunyai kisaran yang luas untuk menghadapi berbagai macam keadaan hama;
  4. Biaya penggunaan pestisida rendah dan sering menghasilkan keuntungan, serta membutuhkan sedikit tenaga lerja.

Selain keuntungan, penggunaan insektisida juga memiliki keterbatasan, yaitu munculnya hama yang resisten; timbulnya ledakan kembali populasi hama setelah pelaksanaan pengendalian dengan insektisida karena secara tidak langsung ensektisida meningkatkan nilai gizi tanaman sebagai pakan serangga; mematikan serangga polinator dan serangga non target yang lainnya; insektisida juga berpengaruh secara langsung terhadap manusia apabila cara pengaplikasiannya tidak dilakukan dengan baik. Menurut (Pimentel : 1981) penggunaan insektisida juga dapat menimbulkan biaya ekstra, dalam bentuk :

  1. biaya pengonbatan untuk korban yang keracunan pestisida.
  2. Hilangnya lebah madu yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas produksi
  3. Berkurangnya produksi buah dan biji-bijian
  4. Kematian ternak
  5. Kematian ikan
  6. Kematian binatang liar dan burung
  7. Kematian musuh alami
  8. Timbulnya masalah hama akibat perubahan fisiologi tanaman yang terkena pengaruh pestisida
  9. Berkembangnya polulasi serangga yang resisten

RANGKUMAN

Pada program PHT, aplikasi insektisida juga dibutuhkan dalam kondisi tertentu. Penggunaan insektsida pada lahan pertanian memiliki kelebihan dan juga keterbatasan apabila dibandingkan dengan pengendalian lainnya. Aplikasi insektisida dalam penerapan PHT juga harus melindungi musuh alami agar tidak ikut mati akibat dari aplikasi insektisida. Pemililihan insektisida dalam program PHT juga memiliki peran yang penting. Salah satu keuntungan penggunaan insektisida adalah Insektisida merupakan satu-satunya cara pengendalian yang praktis dalam pengendalian populasi hama yang mencapai ambang kerusakan ekonomis. Sedangkan keterbatasan insektisida adalah munculnya hama yang resisten, dan timbulnya ledakan kembali populasi hama setelah pelaksanaan pengendalian dengan insektisida karena secara tidak langsung ensektisida meningkatkan nilai gizi tanaman sebagai pakan serangga.

 

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering © 2025 Politeknik Pertanian Negeri Kupang - Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telepon: +62380881600 Fax: +62380881601 Email: ppnk@politanikoe.ac.id. - We learn, practice, and be rich - Kami belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera - Meup onle ate, mua onle Usif - Designed By JoomShaper