Sumber Materi: Prof. Dr. Ir. H. Alam Anshary, M.P.,ASEAN.En - Fakultas Pertanian UNTAD
Hubungan antara Pengambilan Sampel dan Program Pemantauan
Hubungan antara pengambilan sampel dan program pemantauan merupakan metode pangamatan yang dilakukan secara sederhana, mudah dikerjakan, dan tidak membutuhkan waktu yang lama, serta tidak memerlukan peralatan dan bahan yang mahal. Hasil pengamatan tersebut harus dapat dipercaya sehingga dapat menghasilkan data yang dapat mewakili atau memberikan gambaran secara benar mengenai sifat dari populasi yang sesungguhnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan dalam pengambilan sampel, adalah sebagai berikut:
- Sifat dan keterampilan petugas pengamat, yaitu memberikan banyak pengamatan yang menyebabkan hasil kesimpulan yang keliru. Maka, upayanya adalah dengan membuat buku petunjuk standarisasi tabel pengamatan yang jelas dan mudah digunakan oleh para pengamat atau petani
- Keadaan lingkungan setempat, yaitu keadaan lingkungan sekitar juga mempengaruhi setiap aktifitas serangga yang diamati. Dengan kata lain harus menyesuaikan dengan irama kehidupan serangga
- Sifat sebaran spesial serangga, yaitu sifat sebaran serangga yang sudah sepatutnya untuk diketahui terlebih dahulu agar dapat digunakan untuk menentukan ukuran dan bentuk unit sampel, frekuensi pengamatan, ukuran sampel, dll
Berbicara mengenai Pemantauan Ekosistem Dan Teknik Pengamat, salah satu hal terpenting adalah bagaimana metode pengambilan sampel yang tepat agar dapat sasaran dari pengambilan sampel dapat berjalan dengan baik. Metode pengambilan sampel adalah cara atau teknik memperoleh data tentang kepadatan populasi serangga yang diamati. Adapun metode yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
- Metode mutlak. Metode ini menghasilkan angka yang menduga populasi dalam bentuk jumlah individu per satuan permukaan tanah atau habitat serangga yang akan diamati
- Metode nisbi. Menghasilkan angka yang menduga populasi yang sulit untuk dikonversikan dalam unit permukaan tanah karena berbagai macam faktor yang mempengaruhi angka penduga
- Metode indeks populasi. Menghasilkan hitungan dari apa yang ditinggalkan dari hama
Dalam praktek pemantauan, kita hanya mengamati sebagian kecil dari anggota populasi yaitu berupa sampel, maka hal pertama yang perlu dilakukan sebelum melakukan pemantauan adalah dengan melakukan pengambilan sampel, berdasarkan data sampel maka dapat diduga sifat-sifat dari populasi termasuk jumlah individu dalam populasi tersebut. Agar dapat mempersingkat waktu agar lebih efisien maka dalam pengambilan sampel perlu menggunakan teknik sampel yang lebih praktis seperti pengambilan sampel berurutan. Untuk lebih mempermudah dalam pengambilan sampel maka perlu dilakukan penyusunan program pengambilan sampel, antara lain:
- Penentuan unit sampel. Unit pengamatan yang terkecil diadakan pengukuran serta perhitungan terhadap individu serangga dan apa yang ditinggalkan oleh serangga yang diamati.
- Penentuan interval pengambilan sampel. Jarak waktu pengamatan yang satu dengan pengamatan yang berikutnya pada petak pengamatan yang sama
- Penentuan ukuran sampel. Dalam program pengambilan sampel dan pengamatan penentuan berapa jumlah unit sampel yang harus diamati pada setiap waktu pengamatan sangat menentukan kualitas hasil pengamatan.
- Desain atau pola pengambilan sampel
- Acak sederhana
- Acak berlapis
- Sistematik sampel
- Mekanik pengambilan sampel. Teknik atau cara untuk mengumpulkan dan menghitung individu serangga yang akan diamati atau bahan yang ditinggalkan oleh serangga yang diamati pada unit sampel yang telah ditentukan
Permasalahan penting yang dihadapi dalam setiap pengambilan sampel adalah menentukan jumlah anggota sampel yang tepat dandapat mewakili keseluruhan anggota populasi. Apabila penentuan anggota sampel tidak benar, data sampel tidak dapat digunakan untuk menduga sifat populasi dengan tingkat ketepatan dan ketelitian yang tinggi. Dengan demikian kesimpulan yang diambil menjadi kurang tepat serta tidak sesuai dengan sifat populasi sesungguhnya.
RANGKUMAN
Hubungan antara pengambilan sampel dan program pemantauan merupakan metode pangamatan yang dilakukan secara sederhana, mudah dikerjakan, dan tidak membutuhkan waktu yang lama, serta tidak memerlukan peralatan dan bahan yang mahal. Dalam pengambilan sampel perlu menghindari kesalahan agar mendapatkan hasil yang baik, faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan dalam pengambilan sampel adalah sifat dan keterampilan petugas pengamat, keadaan lingkungan setempat, sifat sebaran spesial serangga. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan menggunakan metode mutkak, metode nisbi, dan metode indeks populasi. Permasalahan penting yang dihadapi dalam setiap pengambilan sampel adalah menentukan jumlah anggota sampel yang tepat dandapat mewakili keseluruhan anggota populasi.