Sumber Materi: Prof. Dr. Ir. H. Alam Anshary, M.P.,ASEAN.En - Fakultas Pertanian UNTAD
Kehilangan Hasil dan Keputusan Ekonomi Pengendalian Hama
Kehilangan hasil adalah pengurangan/penurunan produk tanaman, baik dari kualitas maupun kuantitas yang disebabkan oleh hama. Kehilangan hasil disebabkan oleh dua tipe kerusakan antara lain:
- Kerusakan langsung, yaitu kerusakan yang berpengaruh langsung terhadap produk ekonomis (digunakan). Contohnya : Kerusakan pada buah dan daun yang dijual atau dikonsumsi langsung. Kerusakan dapat menurunkan nilai ekonominya; dan
- Kerusakan tidak langsung, yaitu kerusakan yang tidak secara langsung berpengaruh terhadap produk ekonomis. Contohnya : kerusakan pada daun tanaman tertentu tidak langsung menurunkan nilai ekonomi buah yang dihasilkan tanaman.
Metode Pendugaan Kehilangan Hasil Evaluasi kerusakan akibat hama sangat membantu dalam status ekonomi suatu hama, penetapan ambang ekonomi (AE) dan Aras Luka Akonomi (ALE), efektivitas pengendalian, evaluasi varietas yang ditanam, peranan berbagai hama. Dalam ekonomi pengendalian hama dikenal istilah bionomik, yaitu kajian tentang hubungan antara jumlah hama, respon tanaman derhadap perlakuan, dan bentuk kehilangan ekonomi yang dapat dijadikan desar dalam membuat keputusan. Hubungan antara kepadatan populasi hama dan keuntungan yang diperoleh dari tindakan pengendalian dinyatakan melalui nilai ambang yang dinamakan aras luka ekonomi (ALE) dan ambang ekonomi (AE). Batas kerusakan, ambang kerusakan. Batas kerusakan ialah aras terendah perlukaan yang dapat dikendalikan. Aras ini terjadi sebelum kehilangan ekonomi. Berikut adalah penentuan nilai ambang, antara lain :
- Menghitung rasio cost benefit;
- Menetapkan hubungan antara serangan – hasil tanaman, menggunakan analisis regresi
- Mengitung nilai ALE menggunakan metode Pedigo
Ambang pendapatan (AP) adalah nilai/ukuran penting dalam pengelolaan hama. Nilai ini dinyatakan dengan jumlah hasil yg dapat dipanen berkenaan dengan kegatan pengendalian.
Ambang pendapatan(AP) = biaya manajemen(Rp/ha) / nilai produk(Rp/kg) = ..... kg/ha
Contoh:
Biaya aplikasi pestisida untuk mempertahankan populasi aphid 65 ekor/tan pada mustard Rp. 600.000/ha, harga biji mustard Rp. 20.000/kg. Jadi, ambang pendapatan yaitu Rp.600.000 : Rp.20.000 = 30kg/ha. Artinya peningkatan hasil atau pendapatan 30kg/ha untuk aplikasi pestisida dianggap ekonomis. ALE = Ambang pendapatan/kehilangan hasil setiap serangga, Contohnya : AP = 50 kg/ha, kerusakan per aphid 2 kg/ha, maka ALE = 50 : 2 = 25 + 50 (aras dasar) = 75 aphid/tan. Apabila pengambilan sampel ditemukan aphid >75 ekor/tan, maka perlu dilakukan aplikasi pestisida. ALE dapat dirumuskan sebagai berikut :
ALE = C/VIDK
C = biaya pengendalian (Rp/ha); V = harga produk (Rp/ton; I = kerusakan tanaman (persen defiolisasi/serangga); D = kehilangan hasil (ton); K = proporsi pengurangan populasi karena aplikasi pestisida.
Apabila C= Rp 300.000; V=Rp 150.000/ton; I= 0,01 (1 persen); D= 0,05 ton/100 serangga; K= 0,8 (80 persen); maka : ALE = C/VIDK = 300.000/(150.000 x 0,01 x 0,05 x 0,8) = 7500 serangga/ha atau 0,75 serangga/m2
Berikut ini contoh nilai ambang ekonomi pada tanaman padi:
Komoditi | Hama | Nilai Ambang Ekonomi |
Padi | Penggerek Batang | 1 kelompok telur per meter2 pada stadium vegetatif dipetak sampel |
5-10% tunas mati | ||
2 ekor ngengat per mater2 | ||
5 massa telur per 100 meter2 pada pesemaian | ||
Wereng Hijau | 10 ekor serangga dewasa per empat kali ayunan jaring dipetak sampel | |
2 ekor serangga dewasa per satu kali ayunan jaring | ||
petak sampel | ||
Wereng Cokltat | 1 ekor imago per tunas di petak sampel | |
10 ekor nimfa per rumpun | ||
5 ekor imago per rumput pada stadium generatif | ||
Kepinding Tanah | 12 ekor per rumpun | |
Walang Sangit | 2 ekor per meter2 pada stadium matang susu di petak sampel | |
Ganjur | 1 puru per rumpun pada umur 40 hari setelah tanam di petak sampel | |
Ulat Grayak | 2 ekor per meter2 di petak sampel | |
Tikus | 5% tanaman sampel muda sebelum terpotong | |
![]() |
RANGKUMAN
Kehilangan hasil adalah pengurangan/penurunan produk tanaman, baik dari kualitas maupun kuantitas yang disebabkan oleh hama. Kehilangan hasil disebabkan oleh dua tipe yaitu Kerusakan Langsung dan Kerusakan Tidak Langsung. Ambang pendapatan (AP) adalah nilai/ukuran penting dalam pengelolaan hama. Nilai ini dinyatakan dengan jumlah hasil yg dapat dipanen berkenaan dengan kegatan pengendalian (Ambang pendapatan (AP) = biaya manajemen (Rp/ha)/nilai produk (Rp/kg) = kg/ha). ALE dapat dirumuskan sebagai berikut:
ALE = C/VIDK
C = biaya pengendalian (RP/ha); V = harga produk (Rp/ton); I = Kerusakan tanaman (persen defoliasi/serangga); D = Kehilangan hasil (ton); K = Proporsi pengurangan populasi karena aplikasi pestisida.