Selamat Datang di Halaman PERLINTAN - Perlindungan Tanaman - Website Jurusan MPLKSerangga Hama PertanianMateri Praktek Perlindungan TanamanParasitoid Hama TanamanOPT Tanaman PertanianPredator Hama TanamanMateri Kuliah Perlindungan TanamanMusuh Alami HamaLearn, practice, and be rich (English) - Belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera (Indonesia) - Meup onle ate, mua onle Usif (Timor)
Banner UC IPM
Banner Biological Control
Banner Dirjen Pangan
Banner Diren Perkebunan
Banner Dirjen Hortikultura
         

Kembali ke Beranda 02A

Sumber Materi: Prof. Dr. Ir. H. Alam Anshary, M.P.,ASEAN.En - Fakultas Pertanian UNTAD

Latar Belakang Pengelolaan Hama Terpadu

Pada awal tahun 1940-an, ketika beberapa jenis pestisida ditemuan banyak pendapat yang mengemukakan bahwa masalah hama akan mudah terselesaikan dengan melakukan penyemprotan pestisida. Pada awal penyemprotan pestisida cukup memberikan hasil yang memuaskan, namun ternyata penyemprotan pestisida secara terus-menerus baik konsentrasi (ml per liter air), dosis (liter pestisida per hektar), maupun frekuensi (keseringan) pemberiannya. Kenyataan hal tersebut tidak mampu mengatasi permasalahan hama, tetapi sebaliknya menciptakan permasalahan baru yang lebih rumit dan kompleks. Permasalahan yang berdampak negatif karena hama dapat berkembang dengan baik untuk bertahan dari pestisida yang diberikan. Tidak hanya itu, pemberian pestisida dengan dosis yang besar justru juga membunuh musuh-musuh alami dari hama, terlebih lagi pemberian pestisida juga berdampak kepada hasil panen, bahkan pencemaran air, tanah, pencemaran lingkungan yang pada akhirnya juga berdampak buruk kepada kesehatan manusia.

Banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari pemberian pestisida, pada ahli kemudian menyadari bahwa pemberian pestisida bukanlah cara terbaik untuk mengusir hama secara komprehensif. Pada tahun 1959 para pakar yang dimotori oleh Stern, Smith, Van den Bosch, dan Hagen mendeklarasikan konsepsi pengelolaan hama terpadu (Integrated Pest Management Concep) untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian. Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) merupakan perkembangan pemahaman dari pengendalian hama terpadu, dimana pengendalian hama dilakukan hanya dengan memenfaatkan kondisi ekosistem, misalnya pengendalian menggunakan musuh alami, pengendalian dengan memodifikasi ekosistem dan yang lainya tanpa ada penggunaan bahan kimia pertanian walau dalam jumlah yang sedikit sekalipun. Konsep ini kemudian mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1986 dan terus berkembang secara meluas di beberapa wilayah Indonesia.

Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang berhasil dalam menerapkan PHT pada lahan pertanian yang sesuai dengan kondisi lahan, ekosistem, dan sistem sosial masyarakat. Salah satu bentuk penerapan PHT yaitu melalui pembentukan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) yang telah dijalankan dan dirasakan manfaatnya oleh banyak masyarakat sebagai bentuk pemberdayaan petani di negara berkembang. Indonesia yang merupakan negara pencetus SLPHT pada banyak jenis tanaman yaitu tanaman padi, palawija, dan berbagai macam sayuran. Sejak tahun 1997, Indonesia mulai melaksanakanSLPHT untuk memandirikan petani pekebun pada 6 komoditi perkebunan (kopi, teh, kakao, jambu mete, lada, dan kapas) di 12 propinsi yang ada di Indonesia.

RANGKUMAN

Pemberian pestisida secara terus menerus dengan jumlah yang semakin besar justru tidak memberikan hasil yang baik untuk mengatasi perlasalahan hama, namun justru sebaliknya menimbulkan dampak negatif yaitu pencemaran lingkungan termasuk pencemarian air dan tanah, dan juga berdampak buruk pada kesehatan manusia. Atas dasar hal tersebut lahir konsep PHT yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian dengan menggunakan musuh alami, pengendalian dengan memodifikasi ekosistem dan yang lainya tanpa ada penggunaan bahan kimia pertanian. Pada tahun 1997, Indonesia mulai melaksanakan SLPHT untuk memandirikan petani pekebun pada 6 komoditi perkebunan (kopi, teh, kakao, jambu mete, lada, dan kapas) di 12 propinsi yang ada di Indonesia, sebagai bentuk penerapan PHT.

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering © 2025 Politeknik Pertanian Negeri Kupang - Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telepon: +62380881600 Fax: +62380881601 Email: ppnk@politanikoe.ac.id. - We learn, practice, and be rich - Kami belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera - Meup onle ate, mua onle Usif - Designed By JoomShaper