Selamat Datang di Halaman PERLINTAN - Perlindungan Tanaman - Website Jurusan MPLKSerangga Hama PertanianMateri Praktek Perlindungan TanamanParasitoid Hama TanamanOPT Tanaman PertanianPredator Hama TanamanMateri Kuliah Perlindungan TanamanMusuh Alami HamaLearn, practice, and be rich (English) - Belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera (Indonesia) - Meup onle ate, mua onle Usif (Timor)
Banner UC IPM
Banner Biological Control
Banner Dirjen Pangan
Banner Diren Perkebunan
Banner Dirjen Hortikultura
         

Kembali ke Beranda 02A

Sumber Materi: Prof. Dr. Ir. H. Alam Anshary, M.P.,ASEAN.En - Fakultas Pertanian UNTAD

Menilai Kerusakan Tanaman

Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama kepada tanaman merupakan fungsi dari padat populasi, ciri-ciri perilaku makan atau cara meletakkan telur serangga, serta ciri-ciri biologi serangga. Masing-masing faktor tersebut dipengaruhi oleh faktor biotik dan faktor fisik lingkungan, dan hubungan antara padatnya populasi dan kerusakan seringkali sulit untuk ditetapkan. Maka, PHT dapat dipandang sebagai. Alasan utama untuk membuat evaluasi kerusakan pada PHT yaitu :

  1. Guna menetapkan status ekonomik populasi hama
  2. Guna menetapkan niai ambang ekonomi (AE) dan batas kerusakan ekonomi
  3. Menentukan nilai efektivitas hasil pengendalian
  4. Untuk mengevaluasi varietas tahan dan galur tanaman

Kerusakan oleh hama umumnya dihasilkan oleh aktifvitas makan dan sebagian kecil karena aktivitas peletakan telur serangga. Maka dari itu, tipe kerusakan pada tanaman yang diakibatkan oleh serangan serangga bervariasi tergantung pada tipe makan serangga tersebut. Kerusakan tersebut juga terbagi atas dua tipe, yaitu kerusakan secara langsung dan kerusakan secara tidak langsung. Kerusakan secara langsung merupakan serangan yang dilakukan oleh serangga yang rangsung merusak hasil tanaman sehingga menurunkan hasil produksi tanaman. Misalnya pada kerusakan yang dialami oleh buah kakao akibat dari serangan hama penggerek buah kakao (Acrocercops cramerella Snellen). Sedangkan, kerusakan secara tidak langsung yang diakibatkan oleh serangga dapat merusak bagian tanaman yang secara fisiologis berhubungan dengan hasil produksi namun tidak langsung diakibatkan oleh hamanya. Misalnya serangan ulat daun pada tanaman.

Kerusakan yang terjadi akibat serangan hama tidak hanya dapat dilihat dari konsisi daun atau taman secara langsung, namun juga dapat dilihat dari kondisi akar tanaman, terdapat dua teknik untuk mengukur kerusakan pada sistem pengakaran, yaitu :

  1. Secara langsung, dilakukan dengan menjumlah seluruh kerusakan sistem pengakaran, yaitu dengan menghitung persentase kerusakan akar seperti berapa cm dibawah permukaan tanah, dan persentase akar yang terpotong pada ruas pertama dan kedua
  2. Secara tidak langsung, dilakukan dengan cara mengukur kekuatan yang digunakan untuk mencabut tanaman dari tanah; dan membuat rating kerusakan berdasarkan tegakan tanaman

Pada hama yang langsung merusak tanaman, hubungan antara kerusakan dengan penurunan hasil biasanya lebih mudah untuk ditetapkan apabila dibandingkan dengan hama yang secara tidak langsung merusak tanaman. Untuk menentukan hubungan tersebut biasanya dilakukan proses percobaan pengambilan sampel dengan membuat dua petak pertanaman dengan memberikan hama pada petak pertanaman 1 dan tidak memberikan hama pada petak pertanaman 2, hal tersebut dapat dilakukan dengan mengurung hama tersebut dengan bahan kimia atau secara mekanis. Pada umumnya pendekatan yang digunakan adalah mengadakan investasi secara alami di lahan pertanian. Menurut Gatot Mudjiono, ada beberapa kesulitan yang dihadapi dalam menilai kehilangan hasil pada tanaman, yaitu :

  1. Variasi tipe serangan oleh satu atau lebih hama, misalnya hama penggerek tongkol jagung pada larva insar pertama dapat merusak daun, pelepah daun, dan rambut jagung
  2. Tanaman sehat yang berdekatan dengan tanaman yang mengalami kerusakan dapat mengkompensasi hasil
  3. Pestisida yang digunakan dapat menghasilkan pengaruh secara langsung terhadap tanaman

Informasi Lanjut:

RANGKUMAN

Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama kepada tanaman merupakan fungsi dari padat populasi, ciri-ciri perilaku makan atau cara meletakkan telur serangga, serta ciri-ciri biologi serangga, kerusakan tersebut dipengaruhi oleh faktor biotik dan faktor fisik lingkungan. kerusakan pada tanaman yang diakibatkan oleh serangan serangga bervariasi tergantung pada tipe makan serangga tersebut. Kerusakan tersebut juga terbagi atas dua tipe, yaitu kerusakan secara langsung dan kerusakan secara tidak langsung. Kerusakan yang diakibatkan oleh hama juga dapat terlihat pada sistem pengakaran. Pada hama yang langsung merusak tanaman, hubungan antara kerusakan dengan penurunan hasil biasanya lebih mudah untuk ditetapkan apabila dibandingkan dengan hama yang secara tidak langsung merusak tanaman.

 

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering © 2025 Politeknik Pertanian Negeri Kupang - Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telepon: +62380881600 Fax: +62380881601 Email: ppnk@politanikoe.ac.id. - We learn, practice, and be rich - Kami belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera - Meup onle ate, mua onle Usif - Designed By JoomShaper