Komunitas Penyuluhan Pertanian Sukses (KOMPAS)
Prodi PPLK Resmi Jadi UKM Kampus
Komunitas Penyuluhan Pertanian Sukses (KOMPAS) sukses menyelenggara kegiatan EXSPO dan Deklarasi, (16/03/2019). Sebagai komunitas yang menyelami ilmu penyuluhan di Jurusan Manajemen Petanian Lahan Kering-POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG (POLITANI), Kompas dengan semangat intelektual, kekeluargaan, dan pengabdian, memiliki suatu pemandangan dan pemahaman tentang peningkatan keterampilan mahasiswan penyuluhan pertanian dan kepedulian terhadap dunia pertanian.
Deklarasi kompas menjadi UKM kampus dengan mengusung tema “Kompas for university and humanity” turut menghadirkan serangkaian kegiatan ilmiah diantaranya “English spech competition” dengan peserta lomba perwakilan UNDANA, STIKOM UYELINDO, UNWIRA-KUPANG dan POLITANI. Kegiatan “Study banding kelompok tani” melibatakan kelompok tani TUNAS MUDA, KWT-KASIH, SUKA MAJU, SEHATI, dan DAHULU RASA yang masing-masing dari Desa Fatukoa, Mata air, dan Oebelo.
Direktur POLITANI, Ir. Thomas Lapenangga, MS dalam sambutannya, sangat mendukung langkah Kompas dalam upaya membina keterampilan ekstra-kurikuler. “Ini merupakan kegiatan positif yang patut didukung dan harapnnya seluruh program studi membentuk UKM yang memiliki kontribusi terhadap lembaga dan masyrakat lebih khusus petani.”
Ketua panitia Rofinus Kopong Bunga, mahasiswa Program Studi Penyuluhan Pertanian Semester 6, dan juga aktivis PMKRI- Cab. Kupang, mengapresiasi atas dukungan dari pihak lembaga, sponsor, dan terutama kepada seluruh peserta kegiatan. Lanjut Riko (sapaan akrab), “Kompas merupakan wadah untuk mengasah kemampuan dan keterampilan dengan landasan pengetahuan sehingga menghasilkan tenaga penyuluhan pertanian yang trampil dan inovatif sesuai tuntutan zaman diera digital. Lanjutnya, “English spech competition” sebagai corong mengasah kemampuan dan juga salah satu cara menjawapi kebijakan PEMPROV-NTT, penetapan “English day”. Dalam upayah mempromosi Teknologi Hasil Pertanian, Kompas menghadirkan prodak unggulan roti berbahan dasar daun kelor, ransum ternak, dan mesin.
Mario M. Nahak, perwakilan Mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA, yang juga peraih juara satu “English spech competition” mengungkapkan, “ Eksistensi Kompas secra factual telah memberikan sumbangsi yang besar terhadap dunia pendidikan dan perkembangan edukasi bagi mahasiswa. Saya secara pribadi menyatakan, “Kompas telah sukses akan hal ini”, masukannya kedepan untuk tingkt Pergurusn Tinggi mesti juga diadakan debat bahasa inggris. Untuk kemenangan ini tentu sangat bahagia, karena memang bicara kerawanan pangan, Lahan kering sebagai pendongkrak perekonomian masyrakat NTT sejatinya bukan besic saya. Namun, filsafat dan militansi sebagai spirit intelektualitas untuk mampu memahami hal lain, menjadikan saya memiliki semangat juang.
Adapun juara dua diraih oleh Karlina Rambu Jathu, mahasiswa jurusan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Politani, dan Juara tiga diraih oleh Katarina E. I. Lambalawa, mahasiswa fakultas Ilmu social politik perwakilan UNDANA.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Pembina Kompas bersama Ketua Panitia | Study banding | Peserta english spech competition. | Mario M. Nahak, the winer english spech copetition. |