PENTINGNYA PENGELOLAAN KARBON TANAH DALAM MEWUJUDKAN SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN
ORASI ILMIAH Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Pengelolaan Kesuburan Tanah Pada Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering: Prof. Dr. Ir. Rupa Matheus, M. Si - Politeknik Pertanian Negeri Kupang, November, 2023.
Naskah Orasi Ilmiah Guru Besar ini merupakan rangkuman dari karya penelitian yang tekuni Prof. Dr. Ir. Rupa Matheus, M. Si dan telah dipublikasikan di berbagai jurnal ilmiah dan buku. Semoga Orasi Ilmiah Guru Besar ini menjadi bahan yang bermanfaat untuk mewujudkan suatu system pertanian berkelanjutnya demi kesejahteraan umat manusia di masa datang.
RINGKASAN
C-organik tanah memegang peranan penting sebagai kunci kualitas dan kesehatan dalam ekosistem pertanian. Kadar C-organik tanah sebagai “nyawa/jiwa” dari tanah perlu terus dijaga, dipertahankan dan di tingkatkan untuk mewujudkan system pertanian berkelanjutan, karena mempengaruhi tiga aspek kesuburan tanah yaitu kesuburan fisik, kimia, dan biologi tanah. Selain itu, karbon tanah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan karbon atmosfer dan pemanasan global. Dengan pengelolaan karbon tanah yang baik, dapat membantu dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, dapat menciptakan pertanian yang lebih produktif, ramah lingkungan, dan berdampak positif bagi iklim global.
Sistem pertanian yang berkelanjutan dapat dicapai bila pengetahuan tentang pengelolaan karbon organik tanah dapat diterapkan dengan sungguh-sungguh dan konsisten. Untuk itu, orientasi kegiatan pertanian tidak hanya difokuskan pada upaya peningkatan produksi dan peningkatkan pendapatan petani semata, melainkan harus mampu mempertahankan kualitas dan kesehatan tanah melalui tindakan konservasi karbon organik tanah secara berkelanjutan.
Manajemen residu tanaman, penggunaan bahan pembenah organik dan penerapan pola pemberaan lahan dengan LPT semusim, telah terbukti memberikan dampak positif, seperti: peningkatan simpanan karbon organik tanah yang merupakan kunci kualitas dan kesehatan tanah pertanian peningkatan produksi, mengurangi ketergantungan petani pada input sintesis .