Selamat Datang di Halaman PERLINTAN - Perlindungan Tanaman - Website Jurusan MPLKSerangga Hama PertanianMateri Praktek Perlindungan TanamanParasitoid Hama TanamanOPT Tanaman PertanianPredator Hama TanamanMateri Kuliah Perlindungan TanamanMusuh Alami HamaLearn, practice, and be rich (English) - Belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera (Indonesia) - Meup onle ate, mua onle Usif (Timor)
Banner UC IPM
Banner Biological Control
Banner Dirjen Pangan
Banner Diren Perkebunan
Banner Dirjen Hortikultura
         

Serangga Hama Pertanian (Pengantar)

Insect diversity 1Serangga merupakan organisme dengan jumlah spesies yang terbesar, yaitu sekitar 91% dari spesies arthropoda atau sekitar 72% dari seluruh spesies binatang yang dikenal.

Serangga merupakan objek penting yang dipelajari dalam bidang pertanian karena dapat berperan sebagai hama yang menimbulkan masalah bahkan merusak tanaman yang ditanam. Meskipun demikian, hanya sedikit serangga yang menyebabkan masalah itu daripada banyak serangga yang bermanfaat. Serangga yang menguntungkan jauh lebih banyak daripada yang berperan sebagai hama. 

Serangga dikatakan menimbulkan masalah bagi pertanian atau sebagai hama karena menyerang atau merusak tanaman atau tumbuhan, berdampak pada kesehatan dasar tanaman serta pada produktivitasnya, merusak tanaman dengan memotong akar, batang, dan daunnya, juga menyerap getah sel tanaman dari berbagai bagiannya.

Serangga hama dapat mengurangi hasil dan menyebarkan penyakit dengan memakan tanaman dan/atau bagian tertentu tanaman. Diperkirakan bahwa tanpa pengendalian, sekitar 30% tanaman akan hilang setiap tahun dan dengan pengendalian, kurang dari 3% tanaman hilang karena serangga hama.

Serangga yang sering merusak tanaman adalah kelompok kelas Hexapoda. Serangga Hexapoda mempunyai ciri khas, yakni memiliki enam buah kaki. Jenis ini memiliki beberapa jenis ordo, diantaranya adalah: Diptera, Thysanoptera, Coleoptera, Lepidoptera, Homoptera, Hemiptera, Orthoptera, Hymenoptera, dan Isoptera.

Diagram OPT 6

Pengendalian serangga adalah bagian dari program pengelolaan tanaman pertanian. Untuk mendapatkan pengendalian yang paling ekonomis, perlakuan harus diterapkan pada waktu yang paling tepat sesuai perkembangan tanaman dan waktu perkembangan serangga. Untuk itu, identifikasi spesies serangga hama, biolekologi, dan perilakunya perlu dipelajari. 

Jumlah serangga dapat sangat dikurangi dengan menggabungkan praktik budaya dan kimia yang baik dengan pengendalian bebas (kumbang koksi, burung, dll.) yang terjadi di alam. Hindari penggunaan insektisida spektrum luas yang juga membunuh musuh alami hama.

Pengelolaan hama yang cerdas adalah pemilihan dan penggunaan tindakan (taktik) pengendalian hama yang akan memastikan konsekuensi ekonomi, ekologi, dan sosiologis yang menguntungkan. Hal ini dicapai dengan menggunakan beberapa taktik dengan cara yang kompatibel untuk menjaga kerusakan hama di bawah tingkat kerugian ekonomi sambil memberikan perlindungan terhadap bahaya terhadap manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan.

Posisi serangga hama dalam agroekosistem

Kedudukan Hama dalam AgroEkosistemDalam agro-ekosistem, tanaman yang kita usahakan dinamakan produsen, sedangkan herbivora yang makan tanaman dinamakan konsumen pertama, sedangkan karnivora yang makan konsumen pertama adalah konsumen kedua. Herbivora yang berada pada tanaman tidak semuanya menimbulkan kerusakan. Ada herbivora yang keberadaannya dikehendaki ada juga yang tidak. Herbivora yang keberadaannya tidak dikehendaki karena dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman yang dibudidayakan disebut hama (lihat gambar). Jadi selama keberadaannya ditanaman tidak menimbulkan kerusakan secara ekonomis, herbivora tersebut belum berstatus hama.

Serangga hama adalah herbivora (konsumen-1) yang dapat merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia secara ekonomis. Akibat serangan serangga hama, produktivitas tanaman menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya, bahkan tidak jarang terjadi kegagalan panen. Oleh karena itu, kehadirannya perlu dikendalikan apabila populasinya di lahan telah melebihi batas Ambang Ekonomik. Dalam kegiatan pengendalian hama, pengenalan terhadap jenis-jenis hama (nama umum, siklus hidup, dan karakteristik) serta gejala kerusakan tanaman menjadi sangat penting agar tidak melakukan kesalahan dalam mengambil langkah/tindakan pengendalian.

Penyebab hama sebagian besar adalah berasal dari golongan serangga, namun demikian serangga yang berperan sebagai hama ternyata hanya 1-2 persen saja, sedangkan sisanya yang 98-99 persen adalah merupakan serangga berguna yang dapat berperan sebagai parasitoid, predator, penyerbuk (pollinator), pengurai (decomposer), dan serangga industry. Menurut banyak ahli entomologi, serangga terdiri 30 ordo, namun hanya 13 ordo yang merupakan ordo penting dalam perlindungan tanaman. Pengenalan gejala serangan hama sangat penting untuk diketahui karena untuk menentukan binatang penyebabnya umumnya lebih mudah diketahui dari gejala serangannya atau perilaku serangga tersebut. 

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering © 2025 Politeknik Pertanian Negeri Kupang - Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telepon: +62380881600 Fax: +62380881601 Email: ppnk@politanikoe.ac.id. - We learn, practice, and be rich - Kami belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera - Meup onle ate, mua onle Usif - Designed By JoomShaper