Selamat Datang di Halaman PERLINTAN - Perlindungan Tanaman - Website Jurusan MPLKSerangga Hama PertanianMateri Praktek Perlindungan TanamanParasitoid Hama TanamanOPT Tanaman PertanianPredator Hama TanamanMateri Kuliah Perlindungan TanamanMusuh Alami HamaLearn, practice, and be rich (English) - Belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera (Indonesia) - Meup onle ate, mua onle Usif (Timor)
Banner UC IPM
Banner Biological Control
Banner Dirjen Pangan
Banner Diren Perkebunan
Banner Dirjen Hortikultura
         

PERILAKU SERANGGA DAN GEJALA SERANGAN SERANGGA HAMA

Kedudukan Hama dalam AgroEkosistemKeterangan Gambar: Posisi hama dalam agroekosistem

Dalam agro-ekosistem, tanaman yang kita budidayakan disebut produsen, sementara herbivora yang memakan tanaman tersebut disebut konsumen pertama. Karnivora yang memakan konsumen pertama disebut konsumen kedua. Tidak semua herbivora yang berada pada tanaman menyebabkan kerusakan; ada yang diinginkan keberadaannya dan ada yang tidak. Herbivora yang tidak diinginkan karena dapat merusak tanaman budidaya disebut hama. Jadi, selama keberadaan herbivora tersebut tidak menyebabkan kerusakan ekonomi, mereka belum dianggap sebagai hama.

Hama adalah herbivora yang merugikan tanaman budidaya secara ekonomi. Serangan hama dapat menurunkan produktivitas tanaman, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, bahkan bisa menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu, pengendalian hama diperlukan jika populasinya melebihi Ambang Ekonomik. Dalam pengendalian hama, penting untuk mengenali jenis-jenis hama (nama umum, siklus hidup, dan karakteristik) serta gejala kerusakan tanaman agar langkah pengendalian yang diambil tepat.

Sebagian besar hama berasal dari golongan serangga, namun hanya 1-2 persen dari serangga yang berperan sebagai hama, sementara 98-99 persen lainnya adalah serangga yang berguna seperti parasitoid, predator, penyerbuk, pengurai, dan serangga industri. Menurut para ahli entomologi, ada 30 ordo serangga, tetapi hanya 13 ordo yang penting dalam perlindungan tanaman. Mengenali gejala serangan hama sangat penting karena biasanya lebih mudah mengidentifikasi penyebabnya dari gejala atau perilaku serangga tersebut.

 

PERILAKU SERANGGA HAMA

Perilaku serangga sebagai hama tanaman adalah ketika serangga tersebut melakukan aktivitas yang merugikan bagi pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Serangga hama ini dapat merusak tanaman dengan cara menghisap atau menggigit bagian tanaman, menyebabkan luka atau kerusakan pada daun, batang, bunga, atau akar tanaman. Selain itu, serangga hama juga dapat membawa dan menularkan penyakit pada tanaman.

Perilaku serangga sebagai hama tanaman dapat mencakup aktivitas seperti makan dan menghisap cairan tanaman, menggali atau memakan akar tanaman, memakan daun, bunga, atau buah tanaman, serta membuat sarang, lubang, atau gangguan lain yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

Serangga hama tanaman dapat menghancurkan kebun atau ladang, menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, serta mengurangi hasil panen dan kualitas tanaman. Oleh karena itu, pengendalian atau pencegahan serangga hama tanaman sangat penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas tanaman.

Berikut beberapa bentuk perilaku serangga hama merusak tanaman sehingga merugikan pertanian, diantaranya adalah:

  1. Serangan pada Akar:

    • Menggerek dan Melubangi: Serangga seperti larva kumbang dapat menggerek dan melubangi akar tanaman, mengganggu struktur akar dan mengurangi kemampuan tanaman untuk menyerap air dan nutrisi.
    • Menghisap Cairan: Serangga seperti nematoda menghisap cairan dari akar, menyebabkan tanaman kekurangan nutrisi dan air.
    • Gejala: Tanaman yang akarnya diserang sering menunjukkan gejala layu, pertumbuhan terhambat, dan daun yang menguning.
  2. Serangan pada Batang, Cabang, dan Ranting:

    • Menggerek dan Melubangi: Serangga seperti penggerek batang (borers) membuat lubang di batang, cabang, dan ranting, mengganggu aliran nutrisi dan air.
    • Menghisap Cairan: Serangga seperti kutu daun menghisap cairan dari batang, menyebabkan tanaman menjadi lemah.
    • Gejala: Tanaman yang diserang pada bagian ini sering menunjukkan gejala layu, pertumbuhan terhambat, dan cabang yang mati.
  3. Serangan pada Daun:

    • Menggerek dan Melubangi: Serangga seperti ulat daun memakan daun, mengurangi luas permukaan daun yang tersedia untuk fotosintesis.
    • Menghisap Cairan: Serangga seperti kutu daun dan thrips menghisap cairan dari daun, menyebabkan daun menguning dan mengerut.
    • Gejala: Daun yang diserang sering menunjukkan gejala lubang-lubang kecil, bercak kuning, dan daun yang menggulung atau mengerut.
  4. Serangan pada Buah dan Biji:

    • Menggerek dan Melubangi: Serangga seperti lalat buah membuat lubang pada buah, menyebabkan buah menjadi busuk.
    • Menghisap Cairan: Serangga seperti kutu buah menghisap cairan dari buah, menyebabkan buah menjadi cacat.
    • Gejala: Buah yang diserang sering menunjukkan gejala lubang, bercak busuk, dan deformasi.
  5. Serangan pada Titik Tumbuh:

    • Menggerek dan Melubangi: Serangga seperti penggerek pucuk menyerang titik tumbuh tanaman, menghambat pertumbuhan tanaman.
    • Menghisap Cairan: Serangga seperti kutu daun menyerang titik tumbuh, menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat.
    • Gejala: Tanaman yang diserang pada titik tumbuh sering menunjukkan gejala pertumbuhan terhambat dan deformasi pada tunas baru.
  6. Serangga sebagai Vektor Penyakit:

    • Penularan Penyakit: Serangga seperti kutu daun dan thrips dapat menularkan virus dan bakteri dari satu tanaman ke tanaman lain.
    • Gejala: Tanaman yang terinfeksi penyakit sering menunjukkan gejala layu, bercak pada daun, dan pertumbuhan terhambat.
  7. Penggunaan Tanaman sebagai Sarang atau Tempat Telur:

    • Merusak Tanaman: Serangga seperti kumbang dan ngengat menggunakan bagian tanaman untuk meletakkan telur, menyebabkan kerusakan pada jaringan tanaman.
    • Gejala: Tanaman yang digunakan sebagai sarang sering menunjukkan gejala lubang dan jaringan yang rusak.
  8. Membawa Serangga Lain:

    • Kolonisasi oleh Hama Lain: Serangga seperti semut dapat membawa serangga lain seperti kutu daun ke tanaman, meningkatkan populasi hama.
    • Gejala: Tanaman yang diserang sering menunjukkan gejala peningkatan populasi hama dan kerusakan yang lebih parah.

BENTUK GEJALA SERANGAN SERANGGA HAMA

Bentuk Gejala serangan serangga hama diantaranya ditentukan oleh jenis hama dan tipe alat mulut dari serangga hama tersebut. Berikut ini adalah contoh gejala serangan serangga hama menurut ordo serangga.

  1. Ordo Lepidoptera (Kupu-kupu & Ngengat):

    • Tipe Alat Mulut: Menggigit-mengunyah.
    • Gejala Serangan: Larva (ulat) dari ordo ini sering merusak tanaman dengan memakan bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, dan buah. Akibatnya, bagian tanaman bisa hilang atau rusak, pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal, dan dalam kasus yang parah, tanaman bisa mati.
  2. Ordo Hemiptera (Kepik):

    • Tipe Alat Mulut: Menusuk-mengisap.
    • Gejala Serangan: Serangga dari ordo ini menyerang tanaman dengan menusuk dan mengisap cairan sel dari bagian tanaman seperti daun dan batang. Bekas tusukan dapat menyebabkan nekrosa, yaitu kematian jaringan tanaman, yang terlihat sebagai bercak-bercak mati pada tanaman.
  3. Ordo Orthoptera (Belalang):

    • Tipe Alat Mulut: Menggigit-mengunyah.
    • Gejala Serangan: Belalang merusak tanaman dengan memakan daun, menyebabkan daun berlubang-lubang. Hal ini mengurangi kemampuan tanaman untuk melakukan fotosintesis, yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
  4. Ordo Thysanoptera (Thrips):

    • Tipe Alat Mulut: Memarut-mengisap atau menusuk-mengisap.
    • Gejala Serangan: Thrips menyerang tanaman dengan mengisap cairan sel, sering kali menyebabkan masuknya udara ke dalam sel-sel yang telah diisap cairannya. Hal ini membuat daun tampak berwarna putih seperti perak.
  5. Ordo Homoptera (Aphid):

    • Tipe Alat Mulut: Menusuk-mengisap.
    • Gejala Serangan: Aphid menyerang tanaman dengan mengisap cairan sel, menyebabkan daun menguning dan tanaman kehilangan vitalitas. Pada serangan berat, tanaman bisa tampak seperti terbakar.
  6. Ordo Diptera (Lalat):

    • Tipe Alat Mulut: Menggigit-mengunyah (pada larva).
    • Gejala Serangan: Larva lalat, sering disebut belatung atau tempayak, menyerang tanaman dengan menggerek dan masuk ke dalam bagian tanaman. Mereka memakan bagian dalam tanaman, menyebabkan perubahan bentuk, pembusukan, atau pertumbuhan tanaman yang terhambat (kerdil).
  7. Ordo Coleoptera (Kumbang):

    • Tipe Alat Mulut: Menggigit-mengunyah.
    • Gejala Serangan: Kumbang merusak tanaman dengan memakan bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, dan akar. Akibatnya, bagian tanaman bisa hilang atau mengalami kerusakan yang signifikan.

Dengan memahami gejala serangan berdasarkan ordo serangga dan tipe alat mulutnya, kita dapat lebih efektif dalam mengidentifikasi dan mengendalikan hama yang merusak tanaman.

Gejala serangan khas beberapa serangga hama penting, dibahas pada Sub Pokok Bahasan:

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering © 2025 Politeknik Pertanian Negeri Kupang - Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telepon: +62380881600 Fax: +62380881601 Email: ppnk@politanikoe.ac.id. - We learn, practice, and be rich - Kami belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera - Meup onle ate, mua onle Usif - Designed By JoomShaper