PENYAKIT LAYU FUSARIUM

Penyakit layu fusarium (lihat gambar) disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum. Patogen ditularkan melalui udara dan air. Gejala serangan ditandai tanaman menjadi layu, mulai dari daun bagian bawah. Anak tulang daun menguning. Jaringan batang dan akar berwarna coklat. Tanaman inangnya antara lain ialah buncis, cabai kentang, kacang panjang, labu, mentimun, oyong, paria, seledri, semangka, tomat, dan terung.
Keterangan gambar: Gejala serangan penyakit layu fusarium pada tanaman tomat (A), mentimun (B), cabai (C)
Gejala serangan fusarium oxysporum
- Gejala awal ditandai dengan tanaman yang layu pada siang hari, dan kelihatan segar pada sore dan pagi hari.
- Pada awal serangan bisa terjadi pada seluruh bagian tanaman, atau pada bagian cabang tertentu saja. Namun akhirnya akan menyebar keseluruh bagian tanaman.
- Pada gejala selanjutnya daun-daun tua menguning dan rontok, yang akhirnya menyebar ke seluruh bagian tanaman.
- Akar tanaman yang terinfeksi membusuk dan berwarna hitam kecoklatan.
- Pangkal batang membusuk, jika dipotong melintang terlihat lingkaran berwarna hitam kecoklatan.
- Jika menginfeksi tanaman pada saat pembibitan, tanaman secara tiba-tiba layu dan mati.
Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan cara:
- Cara Teknis. Pengendalian secara teknis dilakukan dengan melakukan pergiliran tanaman yang lebih tahan terhadap serangan cendawan fusarium oxysporum. Pengolahan lahan dengan membajak atau mencangkul. Pemberian kapur pertanian sebelum penanaman. Membuat bedengan dengan tujuan menghindari genangan air.
- Cara Mekanis. Penggunaan mulsa plastik pada saat musim hujan. Penyiangan terhadap rumput liar dan gulma pengganggu. Mencabut dan membakar tanaman terserang. Taburkan kapur pertanian pada bekas tanaman terserang.
- Cara Organik. Untuk tindakan pencegahan dapat dilakukan secara biologis dengan pemberian trichoderma pada saat persiapan lahan. Baca “Trichoderma sp. Sebagai Anti Fungal Penyakit Pengendali Cendawan”
- Cara Kimiawi. Dengan memberikan fungisida pada tanaman terserang. Misalnya dengan memberikan fungisida berbahan aktif propamokarb hidroklorida, metalaksil, benomil dan lain-lain.

