IbM Pemberdayaan Anak di Panti Asuhan Nurussa’adah Kelurahan Fontein dan Panti Asuhan Al-Hikmah Kelurahan Nunbaun Sabu Kota Kupang
Krisna Setiawan dan Paulus Pasau
Panti asuhan adalah suatu lembaga kesejahteraan sosial yang didirikan secara sengaja oleh pemerintah atau masyarakat yang bertanggung jawab dalam melakukan pelayanan, penyantunan dan pengentasan anak terlantar. Panti asuhan memiliki fungsi sebagai pengganti peranan orang tua dalam memenuhi kebutuhan mental dan sosial pada anak asuh agar mereka memiliki kesempatan yang luas untuk mengalami pertumbuhan fisik dan mengembangkan pemikiran hingga mencapai tingkat kedewasaan yang matang dan mampu melaksanakan peranan-perananmya sebagai individu dan warga negara di dalam kehidupan bermasyarakat.
Panti Asuhan Nurussa’adah berlokasi di Kelurahan Fontein sedangkan Panti Asuhan Al-Hikmah berlokasi di Kelurahan Nunbaun Sabu, Kedua panti asuhan ini sama-sama terletak di Kota Kupang yang cukup dekat dengan lokasi perkantoran, sekolahan dan pertokoan. Karena letaknya yang strategis kedua panti sebenarnya dapat dikembangkan menjadi tempat usaha karena aksesnya terhadap pasar dan pembeli sangat dekat. Selain letaknya yang strategis, peluang untuk membuat usaha juga sangat besar jika dilihat dari ketersediaan tenaga kerja. Hal ini didasarkan pada banyaknya jumlah anak asuh dan pengasuh panti yang dapat mengelola usaha di luar kegiatan belajar. Akan tetapi sampai saat ini panti asuhan belum memiliki usaha produktif karena terbatasnya ketrampilan dan modal, sehingga untuk menjalankan seluruh kegiatannya panti asuhan ini mendapatkan dukungan dari dana operasional yayasan, zakat, infaq dan sedeqah serta bantuan donator yang halal dan tidak mengikat.
Oleh karena itu pihak panti asuhan berkeinginan dapat memiliki usaha produktif dengan memanfaatkan lahan pekarangan terbatas yang dimiliki untuk kegiatan pertanian perkotaan dan pengolahan produk pangan. Sehingga diharapkan pihak panti asuhan nantinya memiliki kemandirian secara ekonomi untuk mengurangi ketergantungan terhadap pihak donatur dan sekaligus bekal keterampilan bagi anak-anak panti asuhan dalam berwirausaha.
Permasalahan utama yang dihadapi oleh kedua panti asuhan adalah:
- Terbatasnya pekarangan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian
- Kurangnya keterampilan dalam kegiatan pertanian untuk memanfaatkan pekarangan yang terbatas/sempit.
- Belum memiliki keterampilan teknik mengolah hasil pertanian menjadi produk pangan bernilai ekonomis dan bergizi.
- Belum memiliki keterampilan manajemen usaha kecil serta teknik-teknik mengembangkannya agar menjadi usaha yang kuat dan terjamin kelangsungan hidupnya.
Solusi yang ditawarkan tim IbM untuk mengatasi permasalahan mitra antara lain:
- Pelatihan serta pendampingan sistem pertanian vertikultur sebagai solusi keterbatasan lahan, yang dimulai dari cara pembuatan rak vertikultur, teknik budidaya secara vertikultur, pembuatan pupuk organik cair dari limbah rumah tangga, dan pembuatan pestisida nabati.
- Pelatihan serta pendampingan keterampilan diversifikasi produk olahan pangan yang bernilai ekonomis dan bergizi yang siap dipasarkan.
- Pelatihan dan pendampingan terkait manajemen usaha skala kecil dan teknik-teknik mengembangkannya agar menjadi usaha yang kuat dan terjamin kelangsungan hidupnya.
Luaran dari kegiatan IbM ini adalah:
- Publikasi ilmiah pada Jurnal ber ISSN/Prosiding jurnal Nasional
- Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT
- Panduan pembuatan rak vertikultur, teknik budidaya secara vertikultur, pembuatan pupuk organik cair dari limbah rumah tangga, dan pembuatan pestisida nabati, pengolahan pangan bernilai ekonomis, dan manajemen usaha kecil serta teknik-teknik mengembangkannya agar menjadi usaha yang kuat dan terjamin kelangsungan hidupnya
- Produk, berupa: sayuran/buah organik, pupuk organik cair, pestisida nabati, dan olahan pangan serta model rak vertikultur
Pelaksanaan dan Metode
Kegiatan IbM dilaksanakan di Panti Asuhan Al-Hikmah pada tanggal 17 Juni 2017 dan Panti Asuhan Nurussa’adah pada tanggal 18 juni 2017. Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak panti asuhan terutama remaja putra dan putri usia produktif. Jumlah peserta di Panti Asuhan Al-Hikmah sebanyak 10 orang dan Panti Asuhan Nurussa’adah 20 orang. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi: koordinasi dan sosialisaai, ceramah dan diskusi, demonstrasi dan praktik, pendampingan, monitoring dan evaluasi.
Capaian Hasil Kegiatan
Kegiatan IbM diawali dengan penerapan teknik vertikultur pada lahan terbatas berupa pembuatan rak bertingkat berbahan bambu dan instalasi vertikultur berbahan paralon. Dalam proses pembuatannya, mitra dilibatkan untuk ikut membantu. Tenaga dari mitra sedangkan bahan dan alat dari tim pengabdian. Anak-anak panti asuhan dari kedua mitra memberikan respon positif dengan adanya penambahan fasilitas tersebut di lahan terbatas mereka. Ditunjukkan dengan antusiasme dalam memanfaatkannya. Dengan adanya budidaya sayuran organik pada rak vertikultur membantu mitra guna mengoptimalkan pemanfaatan lahan terbatas untuk kegiatan pertanian perkotaan.
Kegiatan berikutnya adalah pelatihan pembuatan pupuk cair organik dan pestisida nabati berbahan baku limbah rumah tangga. Sampah organik rumah tangga dapat berasal dari bahan sisa masakan, sisa makanan dan sampah tanaman buah dan sayur di kebun pekarangan rumah. Mulai dari batang, daun atau kulit buah yang tidak terpakai mampu menghasilkan sampah organik yang beragam Kombinasi berbagai sampah organik dengan bumbu dapur juga dapat memberikan hasil pestisida nabati yang optimal guna menghadapi serangan hama. Dengan adanya pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk cair dan pestisida nabati dapat membuka peluang usaha baru dan memberikan dampak positif bagi kualitas lingkungan hidup masyarakat.
Kegiatan ketiga berupa pengolahan pangan berbahan baku lokal seperti pembuatan keripik bayam, kerupuk dan roti labu kuning dengan menggunakan kemasan yang menarik dan menjual. Pengolahan ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dari produk lokal yang banyak tersedia sehingga memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Dengan kegiatan ini diharapkan mitra dapat melihat peluang usaha kecil terkait produk olahan pangan.
Kegiatan pengabdian yang terakhir adalah pelatihan manajemen usaha kecil terkait pengelolaan produksi, pemasaran, permodalan dan sumberdaya manusia. Dalam kegiatan tersebut setiap anggota mitra diberikan motivasi untuk tetap berusaha dalam pengembangan usaha mandiri dalam kelompok tersebut untuk mengoptimalkan lahan pekarangan secara produktif, menghasilkan sayuran organik, pupuk cair organik dan pestisida nabati dari limbah rumah tangga serta produk olahan pangan yang bernilai ekonomis dan bergizi.
Hasil kegiatan pada kedua mitra IbM dirangkum pada Tabel 1. Dari tabel tersebut terlihat bahwa kegiatan sudah dapat berjalan dengan baik dan semua terlaksana dengan prosentase 100% dengan tingkat keberhasilan program mencapai 90% lebih.
Tabel 1. Capaian hasil kegiatan IbM pada PA. Nurussa’adah dan PA. Al-Hikmah
|
Jenis Kegiatan |
Capaian |
Keterangan |
1 | Pembuatan rak dan instalasi vertikultur untuk pertanian perkotaan | 100% | Sudah dapat diselesaikan dengan baik dan digunakan dalam kegiatan pertanian perkotaan |
2 | Budidaya sayuran/buah organik secara vertikultur | 90% | Sudah dilakukan p |
3 | Pembuatan pupuk cair organik dan pestisida nabati dari limbah rumah tangga | 100% | Sudah dapat diselesaikan dengan baik dan hasilnya sudah diaplikasikan pada tanaman |
4 | Pengolahan produk pangan yang bernilai ekonomis dan bergizi | 100% | Sudah dapat diselesaikan dengan baik |
5 | Pelatihan dan pendampingan manajemen usaha kecil | 90% | Sudah dilakukan pelatihan dan pendampingan 4 x dengan serapan pengetahuan 80% |
Keberhasilan pencapaian pelaksanaan kegiatan hingga 100% tidak terlepas dari dukungan mitra secara aktif untuk ikut terlibat dalam setiap tahapan kegiatan. Walaupun motivasi berusaha anak panti asuhan yang masih rendah disebabkan masih dalam kategori usia sekolah, tidak menjadi kendala yang berarti dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.
Harapan
Keberlanjutan kegiatan usaha produktif terkait pertanian perkotaan dan pengolahan produk pangan perlu terus dikembangkan oleh pihak panti asuhan bekerjasama dengan institusi pendidikan (Politeknik Pertanian Negeri Kupang) sampai akhirnya usaha tersebut mampu bertahan dan memberikan manfaat bagi pihak panti asuhan dan masyarakat sekitar.