Selamat Datang di Halaman PERLINTAN - Perlindungan Tanaman - Website Jurusan MPLKSerangga Hama PertanianMateri Praktek Perlindungan TanamanParasitoid Hama TanamanOPT Tanaman PertanianPredator Hama TanamanMateri Kuliah Perlindungan TanamanMusuh Alami HamaLearn, practice, and be rich (English) - Belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera (Indonesia) - Meup onle ate, mua onle Usif (Timor)
Banner UC IPM
Banner Biological Control
Banner Dirjen Pangan
Banner Diren Perkebunan
Banner Dirjen Hortikultura
         

ALAT APLIKASI PESTISIDA PERTANIAN

Semi Automatic SprayerSemi-automatic Sprayer

Prinsip kerja dari alat ini adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Biasanya dilakukan proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization) untuk memperoleh butiran halus, yaitu tekanan dalam tabung khusus dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut bersama dengan cairan. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus. Kelebihan dari alat ini adalah mampu menampung kapasitas air sampai 16-18 liter dan terbuat dari logam besi. Sedangkan kekurangannya adalah komponen-komponen sprayer yang sering mengalami kerusakan diantaranya ialah batang torak mudah patah, paking karet sering sobek, katup bocor,  ulir aus, selang penyalur pecah, nozzle dan kran sprayer mudah rusak, tabung pompa bocor, dan  tali gendong putus (Novizan, 2002).

Automatic SprayerAutomatic Sprayer

Prinsip kerja alat penyemprot ini adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization), yaitu cairan di dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus. Kelebihan menggunakan alat ini adalah karena komponen yang digunakan relatif sederhana untuk dioperasikan, fleksibel dan dengan perubahan sedikit dapat digunakan untuk sasaran organisme yang lain. Sedangkan kekurangannya adalah droplet dihasilkan dalam kisaran diameter yang luas mengakibatkan banyak pestisida yang terbuang dan penggunaan komponen khususnya nosel yang mengharuskan seringnya penggantian alat (Widianto, 2001).

Mist BlowerMist Blower

Prinsip kerja alat ini adalah menghembuskan cairan seperti pestisida menjadi butir-butir kecil (droplet) oleh bantuan tenaga angin yang kuat dari blower, sehingga dapat dikatakan bahwa mesin itu adalah mesin penyemprot dengan sistem tekanan angin. Karena dapat menghembuskan cairan yang lebih sedikit dan lebih efektif, maka dapat menghemat tenaga kerja dan efesiensi pemberantasan hama yang lebih besar. Kelebihan alat ini adalah lebih praktis karena mesin lebih karena dapan menembus gulma di semak-semak yang dalam. Sedangkan kekurangan dari alat ini adalah harganya yang mahal serta alat lebih berat (Endah, 2005).

Swing Fog

Swing FogSwing fog bekerja berdasarkan prinsip semburan berpulsa. Campuran bahan bakar bensin dan udara secara berseri dibakar dalam ruang pembakaran yang berbentuk khusus pada getaran sekitar 90 pulsa per detik. Gas hasil pembakaran keluar melalui pipa yang lebih kecil dari ruang pembakaran. Larutan bahan kimia diujung resonator, lewat arus pulsa gas, kemudian pecah menjadi jutaan partikel kecil, dihembuskan ke udara dalam bentuk kabut tebal. Temperatur diujung resonator, tempat cairan bahan kimia mengalir berkisar antara 40 sampai 60 derajat Celcius tanpa mengurai komposisi bahan aktif, larutan bahan kimia yang terkena panas disini, tidak lebih dari 4 sampai 5 mili detik. Oleh sebab itu bahan kimia yang peka terhadap panas dapat dipakai. Kelebihan swing fog ini adalah dapapt menjangkau area yang cukup luas. Sedangkan  kekurangan alat ini yaitu hanya efektif selama beberapa saat, asap fogging mudah menguap karena udara terlalu panas, dapat mengganggu saluran pernapasan, dan efek toksin terhadap penyakitnya idak bertahan lama (Djojosumarto, 2008). 

Soil Injector

Prinsip kerja alat ini adalah diinjeksikan secara langsung ke dalam tanah, bisa digunakan untuk pestisida dengan formulasi EC.  Alat ini bekerja seperti halnya jarum suntik, namun yang menjadi objek bidikan adalah tanah yang terkena hama yang terdapat dalam tanah. Kelebihan alat ini yaitu dapat secara langsung membunuh organisme pengganggu yang berada dalam tanah. Sedangkan kekurangannya yaitu dapat membunuh mikroorganisme tanah lainnya yang bermanfaat (Pracaya, 2008).

Micron Ulva

Prinsip kerja alat ini yaitu komponen utamanya adalah piringan atau cakram yang berputar.  Cairan semprot dialirkan ke nozzle pada cakram tersebut. Selanjtunya cakram yang berputar itu akan memecah cairan menjadi droplet oleh gaya sentrifugal.  Pola semprotan berupa lingkaran, ukuran dropletnya bervariasi tergantung pada kecepatan putaran cakram.  Ukuran droplet untuk mikron ulva sangat halus dan seragam. Enzimnya menggunakan baterai 1,5 volt memenuhi sepanjang pipa (± 6 buah).  Setelah saklar dihidupkan maka dinamo akan berputar sehingga kincir juga berputar dan cairan keluar. Bahan untuk aplikasinya adalah ULV yaitu bahan aktif langsung, tanpa air tetapi bentuknya sudah berupa cairan. Kelebihan dari alat ini yaitu alat begitu simple dan ringan dan mudah digunakan. Sedangkan kekurangannya adalah daya tampung yang sedikit menyebabkan sedikit pula luas lahan yang bisa diaplikasikan dan harus mengisi lagi alat dengan pestisida (Djojosumarto, 2008).

Soil Injector Stem Injector Micron Ulva SPRAYER PUNGGUNG DENGAN POMPA DIAFRAGMA SPRAYER PUNGGUNG DENGAN POMPA PISTON SPRAYER PUNGGUNG OTOMATIS

 

REFERENSI

  • Djojosumarto, Panut. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.
  • Ekha Isuasta, 1988. Dilema pestisida. Yogyakarta : Kanisius
  • Novizan. 2002. Petunjuk Pemakaian Pestisida. Agro Media Pustaka. Jakarta Selatan.
  • Widianto, R. 2001. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya. Jakarta.

DAFTAR & PENGELOMPOKAN PESTISIDA YANG BEREDAR DI INDONESIA

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering © 2025 Politeknik Pertanian Negeri Kupang - Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telepon: +62380881600 Fax: +62380881601 Email: ppnk@politanikoe.ac.id. - We learn, practice, and be rich - Kami belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera - Meup onle ate, mua onle Usif - Designed By JoomShaper