Selamat Datang di Halaman PERLINTAN - Perlindungan Tanaman - Website Jurusan MPLKSerangga Hama PertanianMateri Praktek Perlindungan TanamanParasitoid Hama TanamanOPT Tanaman PertanianPredator Hama TanamanMateri Kuliah Perlindungan TanamanMusuh Alami HamaLearn, practice, and be rich (English) - Belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera (Indonesia) - Meup onle ate, mua onle Usif (Timor)
Banner UC IPM
Banner Biological Control
Banner Dirjen Pangan
Banner Diren Perkebunan
Banner Dirjen Hortikultura
         

WERENG COKLAT (Brown Planthopper)

Wereng Coklat dan Gejala Serangannya

Wereng coklat muda (Gambar A, C & H) dan dewasa (Gambar G) tinggal di bagian bawah tanaman padi, Menghisap cairan batang, hingga tanaman akan menguning dan mati kekeringan. Selain mematikan tanaman secara langsung, wereng coklat juga  menyebarkan virus kerdil rumput pada padi.

Adanya serangan wereng coklat dapat terlihat dari daun-daun yang menguning, kemudian tanaman mengering dengan cepat  seperti terbakar (Gambar D & E). Gejala serangan wereng  coklat juga dapat terlihat seperti yang ditampilkan pada Gambar B & F.

WERENG HIJAU (Green Planthoppers)

Wereng Hijau dan Gejala Serangannya

Wereng hijau (WH) (Gambar A) merupakan vektor penyakit tungro, yang merupakan salah satu penyakit virus terpenting di Indonesia. Hama ini menghisap cairan dari dalam daun bagian pinggir sehingga menyebabkan daun-daun padi berwarna kuning sampi kuning oranye (Gambar B & C), penurunan jumlah anakan, dan pertumbuhan tanaman yang terhambat (memendek).

Pengendalian Wereng Hijau

  1. Waktu tanam tepat. Waktu tanam harus disesuaikan dengan pola fluktuasi populasi wereng hijau yang sering terjadi pada bulan-bulan tertentu. Waktu tanam diupayakan agar pada saat terjadinya puncak populasi, tanaman sudah memasuki fase generatif (berumur 55 hari atau lebih). Karena serangan yang terjadi setelah masuk fase tersebut tidak menimbulkan kerusakan yang berarti.

  2. Tanam serempak. Upaya menanam tepat waktu tidak efektif apabila tidak dilakukan secara serempak. Penanaman tidak serempak menjamin ketersediaan inang dalam rentang waktu yang panjang bagi perkembangan virus tungro, sedangkan bertanam serempak akan memutus siklus hidup wereng hijau dan keberadaan sumber inokulum. Penularan tungro tidak akan terjadi apabila tidak tersedia sumber inokulum walaupun ditemukan wereng hijau, sebaliknya walaupun populasi wereng hijau rendah akan terjadi penularan apabila tersedia sumber inokulum.

AGENDA

No events
Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering © 2023 Politeknik Pertanian Negeri Kupang - Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telepon: +62380881600 Fax: +62380881601 Email: ppnk@politanikoe.ac.id. - We learn, practice, and be rich - Kami belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera - Meup onle ate, mua onle Usif - Designed By JoomShaper