Selamat Datang di Halaman PERLINTAN - Perlindungan Tanaman - Website Jurusan MPLKSerangga Hama PertanianMateri Praktek Perlindungan TanamanParasitoid Hama TanamanOPT Tanaman PertanianPredator Hama TanamanMateri Kuliah Perlindungan TanamanMusuh Alami HamaLearn, practice, and be rich (English) - Belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera (Indonesia) - Meup onle ate, mua onle Usif (Timor)
Banner UC IPM
Banner Biological Control
Banner Dirjen Pangan
Banner Diren Perkebunan
Banner Dirjen Hortikultura
         

Kumbang Koksi Cycloneda polita

Nama Ilmiah: Cycloneda polita
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Coleoptera
Famili: Coccinellidae
Inang atau Mangsa: Kutu daun (terutama)
 

KETERANGAN GAMBAR: A. Cycloneda polita betina dewasa, memiliki frons hitam dan putih. Credit: Libby & Rick Avis, BugGuide. B. Cycloneda polita jantan dewasa, memiliki frons sebagian besar putih. Credit: Libby & Rick Avis, BugGuide. C. Larva Cycloneda polita. Credit: Jim Moore, Licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivs-NonCommercial 1.0 Generic License. D. Pupa Cycloneda polita. Credit: R. Berg, BugGuide. Licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivs-NonCommercial 1.0 Generic License.

Identifikasi

Kumbang koksi dewasa memiliki panjang 1/6 hingga 1/4 inci (4–6 mm) dengan sayap depan merah terang hingga merah kekuningan. Tidak ada bintik-bintik pada sayap depan kecuali mungkin ada dua bercak pucat tepat di belakang dada. Toraks berwarna hitam dan pucat kekuningan atau putih. Dewasa berbentuk bulat jika dilihat dari atas dan berbentuk kubah (cembung) jika dilihat dari samping. Betina memiliki frons hitam dan putih (area di kepala antara mata hitam dan di atas mulut). Frons pada jantan berwarna putih.

Telur berbentuk sepak bola dan panjangnya sekitar 1/25 inci (1 mm), berwarna oranye hingga kuning dan diletakkan dalam kelompok sekitar 10. Larva memiliki kaki panjang dan menyerupai buaya kecil hingga sekitar 1/4 inci (6 mm) panjangnya, berwarna hitam dengan kuning atau putih atau keduanya.

Pupa berbentuk oval dan panjangnya sekitar 1/5 inci (5 mm), terjadi secara terbuka dengan ujung belakangnya direkatkan ke bagian tanaman. Pupa awalnya pucat kemudian menjadi coklat, atau oranye dengan hitam dan keputihan.

keMiripan

Dewasa Cycloneda munda, Cpolita, dan Cycloneda sanguinea, semuanya memiliki sayap depan oranye atau merah tanpa bintik-bintik kecuali beberapa keputihan tepat di belakang dada dan dada yang hitam dan putih atau kekuningan.   Cycloneda sanguinea di setiap sisi dada memiliki bintik putih atau kekuningan yang dikelilingi oleh warna hitam, dimana pada C.  munda dan CPolita tidak ada. Di setiap sisi dada Cmunda dan Cpolita adalah bentuk C putih atau kekuningan, hampir seperti cincin, atau lingkaran lengkap.

Cycloneda munda dan CPolita umumnya dapat dibedakan berdasarkan warna atau kaki dan sayap depannya. Kaki Cmunda berwarna coklat kekuningan dan CPolita memiliki kaki hitam atau coklat tua. Sayap depan Cmunda umumnya berwarna oranye sedangkan C. polita biasanya memiliki sayap depan yang lebih kemerahan. Namun, kedua spesies dapat memiliki sayap depan oranye atau merah. Diseksi ahli dan pemeriksaan alat kelamin jantan mungkin diperlukan untuk membedakan spesies ini dengan tepat.

Siklus Hidup

Kumbang koksi berkembang melalui 4 tahap kehidupan: telur, larva, pupa, dan dewasa.  Betina dewasa bertelur dalam kelompok sekitar 10 hingga 20. Setelah menetas, larva berkembang melalui 4 instar yang semakin besar. Larva dewasa menjadi pupa yang direkatkan pada tanaman dengan kulit keriput dari instar terakhir di bagian bawah (belakang) pupa.

Dewasa hidup lebih lama ketika nektar dan serbuk sari tersedia untuk makanan. Betina dewasa mengkonsumsi sekitar 300 kutu daun selama rentang hidupnya beberapa minggu. Setiap larva mengkonsumsi sekitar 400 kutu daun selama perkembangannya. Kumbang koksi ini memiliki beberapa generasi per tahun.

Habitat

Kumbang koksi ini terdapat di sebagian besar tempat di mana tanaman dipenuhi kutu daun. Habitat mereka meliputi ladang dan tanaman pohon, kebun, lanskap, dan lahan liar.

Untuk meningkatkan pengendalian hayati:

  • Kendalikan semut karena mereka menyerang kumbang koksi dan musuh alami lainnya.
  • Tanam tanaman serangga berbunga untuk menyediakan nektar dan serbuk sari untuk memberi makan musuh alami dewasa.
  • Kurangi debu yang mengganggu aktivitas musuh alami (misalnya, secara berkala menyemprot tanaman kecil).
  • Hindari penerapan insektisida persisten spektrum luas untuk semua hama karena beracun bagi musuh alami.

Lihat Melindungi Musuh Alami dan Penyerbuk untuk informasi lebih lanjut.

Species

Setidaknya terdapat 191 spesies kumbang koksi di California, termasuk 3  spesies Cycloneda yang tampak serupa: C. munda, C. polita, dan  C. sanguinea. Semua  spesies Cycloneda ini  kadang-kadang disebut kumbang koksi bersih.

Informasi Lanjut

Referensi

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering © 2025 Politeknik Pertanian Negeri Kupang - Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telepon: +62380881600 Fax: +62380881601 Email: ppnk@politanikoe.ac.id. - We learn, practice, and be rich - Kami belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera - Meup onle ate, mua onle Usif - Designed By JoomShaper