BIOEKOLOGI GULMA
Keterangan Gambar: Green foxtail (Setaria viridis) (L.) Beauv. Photographer: Chris Evans. Organization: University of Illinois.
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.
Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan. Pada tingkat tertentu, tanaman berguna dapat menjadi gulma. Sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap gulma dapat pula dianggap tidak mengganggu. Contoh, kedelai yang tumbuh di sela-sela pertanaman monokultur jagung dapat dianggap sebagai gulma, namun pada sistem tumpang sari keduanya merupakan tanaman utama. Meskipun demikian, beberapa jenis tumbuhan dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-alang.
Ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya dikenal sebagai ilmu gulma.
Penyebaran Gulma
Penyebaran gulma dari tempat satu ke tempat yang lain dapat terjadi melalui aktivitas sendiri, dengan bantuan alam, maupun dengan bantuan makluk lain.
- Aktivitas atau kekuatan sendiri. Jenis gulma dart famili Leguminoceae mampu melakukan aktivitas sendiri yang menyebarkan keturunannyamelalui biji. Biji Leguminoceae yang telah masak, menyebabkan polong pecah sehingga biji terlempar ke luar. Misalnya: Mimosa pigra, Crotalaria juncea.
- Angin. – Penyebaran dengan bantuan angin dapat mencapai jarak yang sangat jauh. Penyebaran dengan cara ini terjadi pada jenis gulma yang memiliki biji serta dilengkapi alat untuk penyebaran. Misalnya: Imperata cylindrica, Eupatorium odoratum.
- Air. – Penyebaran semacam ini banyak terjadi pada gulma air. Aliran air dapat membawa biji gulma menyebar ke tempat lain. Misalnya: Eichhornia crassipes, Setaria viridis.
- Tanah, alat pertanian dan pupuk kandang. – Penyebaran gulma dapat dilakukan dengan bagian gulma di atas tanah dan di bawah tanah. Bagian di atas tanah yakni oleh biji, spora dan potongan batang, sedangkan bagian di bawah tanah oleh rimpang, geragih, umbi dan akar. Pada umumnya gulma lebih dirasakan pada perkebunan besar seperti perkebunan karet, kopi, teh kelapa sawit, kina dan sebagainya. Hal ini erat kaitannya dengan faktor tenaga kerja dan mekanisasi yang terbatas yang menggunakan alat-alat pertanian. Pada pertanian rakyat di Jawa yang pada umumnya bersifat usahatani kecil dan padat karya, gulma belum dirasakan sebagai masalah yang besar karena pola pertanian di Jawa umumnya adalah padi sawah yang intensif dengan pengairan yang teratur. Biji gulma yang keras yang termakan oleh binatang ternak, tidak rusak oleh pencernaan dan keluar kembali bersama kotoran pada tempat yang berbeda yang berupa pupuk kandang. Perpindahan semacam ini sering disebut Endozooctory.
- Melalui bantuan makluk hidup. Biji gulma yang menempel pada bagian luar tubuh binatang dapat menyebarkan gulma yang disebut Epizooctory. Misalnya Themeda arguens dan Trywnphyta lapata. Burung yang makan bagian biji yang berlendir menyebabkan terikutnya biji. Manusia sengaja membawa gulma karena adanya keperluan lain, misalnya karena indahnya bunga dimaksud untuk tanaman hias.
Perkembangbiakan gulma
Gulma mampu berkembang biak secara vegetatif maupun generatif dengan biji yang dihasilkan. Secara vegetatif antara lain dengan rhizoma, stolon, tuber, bulbus, corn dan runner. Pembiakan melalui spora umumnya dilakukan bangsa Pakisan, sedang pembiakan melalui biji banyak dilakukan oleh gulma semusim dan beberapa dwi tahunan. Pada kondisi yang tidak menguntungkan biji akan mengalami dormansi yang merupakan sifat penting untuk mempertahankan dan melestarikan hidup gulma. Dalam keadaan dormansi, biji dapat bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama dengan melakukan aktivltas metabolisme yang minimal.
Sifat-Sifat Khusus Gulma
Beberapa sifat khusus dari gulma adalah:
- Memiliki sifat tumbuh yang cepat.
- Mempunyai daya bersaing yang kuat dalam perebutan faktor kebutuhan hidup.
- Mempunyai toleransi yang besar terhadap suasana lingkungan yang ekstrim.
- Mempunyai daya berkembang biak yang tinggi secara vegetatif atau generatif.
- Mempunyai sifat dormansi yang memungkinkan untuk dapat bertahan hidup dalam kondisi yang kurang menguntungkan.
- Alat-alat perkembangbiakan tersebar melalui angin maupun dengan bantuan hewan bahkan oleh manusia.
- Berkembang biak pada periode yang panjang.