Defisiensi Mangan (Mn)
Defisiensi Mangan (Mn) mempengaruhi fotosintesis dan sintesis protein. Tanaman yang kekurangan Mn sering kekurangan Fosfor.
Kekurangan Mn relatif jarang terjadi terutama pada sistem padi beririgasi. Ini sering terjadi pada padi gogo, tetapi tidak umum pada padi tadah hujan atau sawah karena kelarutan Mn meningkat pada kondisi terendam.
Tanah-tanah yang sangat rentan terhadap kahat Mn termasuk jenis-jenis berikut:
- tanah dataran tinggi masam (Ultisols, Oxisols)
- tanah alkalin dan berkapur dengan status bahan organik rendah dan sejumlah kecil Mn yang dapat direduksi
- tanah sawah terdegradasi yang mengandung besi aktif (Fe) dalam jumlah besar
- tanah berpasir yang tercuci yang mengandung sejumlah kecil Mn
- tercuci, tanah sulfat masam tua dengan kandungan basa rendah
- tanah organik alkalin dan berkapur (Histosols)
- tanah yang sangat lapuk dengan kandungan Mn total yang rendah
![]() |
![]() |
Keterangan Gambar: Gejala defisiensi Mangan (Mn) pada Tanaman Padi. Sumber: Rice Knowledge Bank | |
Identifikasi
Periksa tanaman untuk gejala-gejala berikut:
- klorosis interveinal hijau keabu-abuan pucat menyebar dari ujung ke pangkal daun
- bintik-bintik coklat nekrotik berkembang kemudian dan daun menjadi coklat tua
- daun yang baru muncul pendek, sempit, dan hijau muda
Tanaman yang kekurangan mangan lebih pendek, dengan daun lebih sedikit, berat lebih sedikit, dan memiliki sistem akar yang lebih kecil saat anakan. Tanaman biasanya kerdil tetapi anakan tidak terpengaruh. Tanaman yang terserang lebih rentan terhadap bercak coklat (disebabkan oleh Helminthosporium oryzae ). Juga, tanaman padi yang kekurangan Mn sering juga kekurangan Fosfor. Pada tanah di mana kahat Mn dan keracunan Fe terjadi, tanaman padi kahat Mn mengandung konsentrasi Fe yang besar, dan mungkin juga menunjukkan gejala bronzing.
Defisiensi mangan tidak begitu umum terjadi pada sawah beririgasi atau tadah hujan, tetapi dapat menjadi masalah umum pada sistem dataran tinggi. Kerusakan akibat kahat Mg dapat menjadi sangat parah sepanjang tahap pertumbuhan tanaman.
Pengelolaan
Jika memungkinkan, pilihan manajemen umum untuk defisiensi Mn adalah:
- Terapkan pupuk kandang atau jerami (digabungkan atau dibakar) untuk menyeimbangkan penyisihan Mn dan meningkatkan pengurangan Mn(IV) di tanah yang mengandung sejumlah kecil Mn dan status bahan organik rendah.
- Gunakan pupuk pembentuk asam, misalnya amonia sulfat [(NH4 )2SO4 ] sebagai pengganti urea.
REFERENSI:
Rice Knowledge Bank. Dobermann A, Fairhurst T. 2000. Rice: Nutrient disorders & nutrient management. Handbook series. Potash & Phosphate Institute (PPI), Potash & Phosphate Institute of Canada (PPIC) and International Rice Research Institute. 191 p.
|
||||
Informasi Lanjut
- Nutrient Deficiency Guide For Crops. Crop Nutrition Laboratory Services Ltd.
- How To Identify & Treat Nitrogen Deficiencies. Holland Horticulture
- Phosphorus (P) deficiency
- Phosphorus Basics: Deficiency Symptoms, Sufficiency Ranges, and Common Sources
- Why Tomato Plants Need PhosphorusHow to Correct a Zinc Deficiency
- Preventing and Correcting Zinc Deficiency
- Zinc Deficiency in Plants.
- Zinc Deficiency in Corn
- Nitrogen Deficiency in Corn
- Phosphorus Deficiency in Corn
- Potassium Deficiency in Corn
- Sulfur Deficiency in Corn
- Cropwise Deficiency Symptoms. The University of Minnesota
- Nutrient management. TNAU 2008 - 2023
- Crop management. NSW Department of Industry
- Nutrient Deficiency Guide For Crops. Crop Nutrition Laboratory Services