Tawon Pinggang Ramping (Tawon Ichneumonid)

Keterangan Gambar: Tawon Ichneumonid parasitoid: A. Diaparsis jucunda (Foto: Tim Haye, 2010); B. Exenterus amictorius, parasit dewasa yang keluar dari kokon pine sawfly (Foto: John H. Ghent, 2010); C. Trogus pennator dewasa yang baru keluar dari pupa eastern tiger swallowtail Pterourus glaucus (Foto: Sturgis McKeever, 2010); D. Pupa tawon parasit (Foto: Charles Olsen, 2010); E. Parasit dewasa sedang meletakan telur pada pupa gypsy moth Lymantria dispar (Foto: John H. Ghent, 2010); F. Kokon Campoletis sonorensis (berwarna putih oblong) yang dilekatkan pada kulit tubuh ulat budworm (Foto: R.J. Reynolds: 2010)
DESKRIPSI:
Ichneumonidae merupakan serangga dari kelas Hexapoda dan ordo Hymenoptera, serangga ini sering disebut sebagai parasitoid pinggang ramping, serangga ini merupakan serangga yang biasa memarasit serangga-serangga lainnya dan beberapa hewan invertebrata lainnya, dengan menggunakan ovipositornya yang panjang serangga familli ini dapat mengetahui letak larva inangnya walaupun larva inangnya berada didalam jaringan tumbuhan. Imago betina Ichneumonidae biasa meletakkan telurnya dalam satu inang tunggal atau bersifat soliter (Borror, 1992).
Ichneumonidae merupakan serangga yang lumayan mudah dikenali dengan ciri-cirinya sebagai berikiut, sungut seperti rambut memiliki 16 ruas atau lebih, ovipositor berukuran hingga 15mm, memiliki warna dan bentuk yang bervariasi. Serangga famili ini merupakan salah satu serangga parasit pada berbagai jenis hamaseperti penggerek batang padi, penggulung daun, ulat jengkal, ulat bulu dll (Anonim, 1991).
Keterangan Gambar: Beberapa spesies tawon Ichneumonid parasitoid di Indonesia: A. Diadromus collaris, parasit pada ulat daun kubis Plutella xylostella; B. Dewasa Enicospilus sp.; C. Betina dewasa Eriborus argenteopilosus; D. Dewasa Diadegma semiclausum; E. Dewasa Diadegma semiclausum (Sumber: Merle Shepard, Gerald R.Carner, and P.A.C Ooi, Insects and their Natural Enemies Associated with Vegetables and Soybean in Southeast Asia – IPM Images, 2010)
Ada banyak jenis tawon ichneumonid, dan tawon ini terdapat dalam berbagai warna. Tawon ini dapat menjadi parasitoid pada berbagai serangga hama, seperti ulat jengkal. Beberapa jenis ichneumonid menyerang inang dengan cara memakannya dari luar. Jenis lain makan ulat inangnya dari dalam.
Daur hidup. Tawon ichneumonid terbang mencari ulat sebagai inang untuk generasi yang akan datang. Tawon hinggap pada ulat inangnya dan menaruh telur di dalam atau di atasnya. Telur menetas dan larva makan inang dari dalam atau dari luar. Larva kemudian menjadi kepompong, dan ulat inang mati. Kadang-kadang ditemukan ulat mati tersambung ke kepompong yang sebesar ulat itu. Kepompong itu adalah kepompong tawon. Biarkan saja, supaya dapat menghasilkan tawon baru. Setelah keluar dari kepompong, tawon dewasa terbang dan kawin. Betina mencari ulat inang lagi untuk meletakkan telurnya. Seekor betina dapat meletakkan telur pada 100 ulat.