Tawon pinggang pendek (Braconid)

Keterangan Gambar: Tawon braconid di Indonesia: A. Microplitis similis dewasa; B. Microplitis similis dewasa yang baru keluar dari kokonnya; C. Larva Microplitis similis yang keluar dari ulat grayak Spodoptera exigua; D. Larva Glyptapanteles phytometrae yang keluar dari ulat jengkal Chrysodeixis chalcites; E. Kokon Glyptapanteles phytometrae kokon pada ulat jengkal Chrysodeixis chalcites yang sudah mati; F. Pupa Glyptapanteles phytometrae (warna putih) pada ulat jengkal Chrysodeixis chalcites; G. Kokon Cotesia sp., H. Kokon Cotesia sp pada ulat jengkal Thysanoplusia orichalcea; I. Kokon Cotesia sp. pada ulat bulu Orgyia spp. (Foto: Merle Shepard, Gerald R.Carner & P.A.C Ooi, 2010).
DESKRIPSI:
Ada banyak jenis tawon braconid. Panjangnya 2-15 mm, berwarna hitam, coklat atau merah pada bagian tubuhnya. Berbagai jenis tawon braconid menyerang ulat, kutu, kepik, wereng dan serangga lain. Ada tawon braconid (namanya Leiophron helopeltidis) yang menyerang kepik pengisap (Helopeltis).
Tawon braconid hinggap di atas ulat atau kepik dan meletakkan telur ke dalamnya. Kadangkala ditemukan ulat dengan tawon kecil di atasnya. Ulat itu sedang diparasit. Biarkan ia meletakkan telur ke dalam inang itu supaya menghasilkan tawon dewasa. Di dalam tubuh seekor ulat bisa terdapat 50-150 larva tawon. Ada pula jenis braconid yang memparasit kutu daun. Kutu mati, lalu tawon keluar dari lubang di punggung kutu.
Daur hidup. Telur dimasukkan ke dalam ulat atau serangga lain, yang menjadi inangnya. Telur menetas dan menjadi larva yang memakan inang dari dalam. Akhirnya inang mati. Larva berubah menjadi kepompong. Kadang-kadang ditemukan ulat dengan 50-150 butir kepompong kuning di atasnya. Tawon dewasa keluar dari kepompong, terbang dan kawin.
Keterangan Gambar: Tawon braconid: A. Tawon Roughtonia occidentalis dewasa, parasitoid larva kumbang Tetropium fuscum (Foto: Jessica Price, 2011); B. Kokon parasitoid Cotesia congregate yang memenuhi tubuh larva tobacco hornworm Manduca sexta (Foto: R.J. Reynolds, 2010); C. Larva Diaeretiella rapae, yang keluar dari tubuh aphid (Foto: Whitney Cranshaw, 2010); D. Larva parasitoid Cotesia glomeratus yang keluar dari inangnya untuk membentuk kokon (Foto: Whitney Cranshaw, 2010); E. Parasitoid Aleiodes indiscretus dewasa yang memarasit larva gypsy moth Lymantria dispar (Foto: Scott Bauer, 2010); F. Coeloides vancouverensis dewasa, parasitoid pada larva Douglas-fir beetle, Dendroctonus pseudotsugae (Foto: Roger Ryan, 2010); G. Coeloides pissodis dewasa, parasitoid pada kumbang bark (Foto: Robert C. Thatcher, 2010); H. Cardiochiles sp. dewasa, parasitoid pada ulat Heliothis virescens (Foto: Jessica Lawrence, 2010)