Kegiatan PKM Prodi MPLK di Desa Tesbatan - 2016
Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dalam Budidaya Tanaman Sayuran dan Padi di Dataran Tinggi Tesbatan Desa Tesbatan-2 Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang
Tesbatan merupakan salah satu desa penghasil beberapa komoditas hortikultura seperti kol, kol kembang, tomat, terung, ketimun dan bawang putih yang berlokasi di wilayah Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Komoditi pertanian yang diusahakan di desa ini bernilai ekonomis tinggi dan permintaan pasar terhadap komoditas tersebut terus meningkat. Akan tetapi sampai saat ini, petani di Tesbatan belum mampu memenuhi permintaan tersebut karena masih rendahnya produksi komoditas yang diusahakan, dimana rata-rata produksi hortikultura masih sangat rendah dibandingkan dengan produksi optimum yang dapat dicapai. Produksi kol berkisar 11,4ton/ha, kol kembang 15 ton/ha, tomat 9 ton/ha, ketimun 16,6 ton/ha dan bawang putih 2,7 ton/ha (Ratu Rihi et al., 2007). Jika dikelola dengan baik, produksi optimum untuk kol dapat mencapai adalah 86 ton/ha, tomat 74 ton/ha, ketimun 49 ton/ha, dan bawang putih 74 ton/ha (Novizan, 2007).
Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi tanaman adalah serangan organisme penganggu tanaman. Serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) dipengaruhi oleh perkembangan OPT, ketersediaan inang, faktor lingkungan dan manusia atau petani pengelolanya. Dalam PHT (Pengendalian Hama Terpadu), pengendalian OPT pada dasarnya memanipulasi agroekosistem sedemikian rupa sehingga tidak cocok untuk perkembangan OPT tetapi mendorong faktor lain yang menghambat perkembangan OPT. Semakin luas hamparan atau kawasan pertanaman yang dikelola secara benar, kondisi agroekosistem akan makin stabil. Semakin luas hamparan yang dengan pengolahan PHT yang benar akan semakin nampak atau terasa pengaruhnya terhadap pertumbuhan OPT. Pemasyarakatan PHT melalui SLPHT, biasanya lebih ditekankan pada pemahaman petani tentang PHT. Sehubungan dengan itu, maka perlu dilaksanakan SLPHT kepada petani karena sampai saat ini PHT belum diterapkan dengan sungguh-sungguh dan benar.