Selamat Datang di Website Jurusan MPLKStaf Pengajar JurusanStrukur Organisasi JurusanDeskripsi Jurusan MPLKVisi dan Misi JurusanPengelola JurusanLearn, practice, and be rich (English) - Belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera (Indonesia) - Meup onle ate, mua onle Usif (Timor)
Banner Prodi MPLK 003
WhatsApp Image 2021 08 19 at 13.58.06 7 WhatsApp Image 2021 08 19 at 13.58.07 WhatsApp Image 2021 08 19 at 13.58.07 1

Kegiatan PKM Prodi MPLK di Desa Tesbatan - 2016

Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dalam Budidaya Tanaman Sayuran dan Padi di Dataran Tinggi Tesbatan Desa Tesbatan-2 Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang

Tesbatan merupakan salah satu desa penghasil beberapa komoditas hortikultura seperti kol, kol kembang, tomat, terung, ketimun dan bawang putih yang berlokasi di wilayah Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Komoditi pertanian yang diusahakan di desa ini bernilai ekonomis tinggi dan permintaan pasar terhadap komoditas tersebut terus meningkat. Akan tetapi sampai saat ini, petani di Tesbatan belum mampu memenuhi permintaan tersebut  karena masih rendahnya produksi komoditas yang diusahakan, dimana rata-rata produksi hortikultura masih sangat rendah dibandingkan dengan produksi optimum yang dapat dicapai. Produksi kol berkisar 11,4ton/ha, kol kembang 15 ton/ha, tomat 9 ton/ha, ketimun 16,6 ton/ha dan bawang putih 2,7 ton/ha (Ratu Rihi et al., 2007). Jika dikelola dengan baik, produksi optimum untuk kol dapat mencapai adalah 86 ton/ha, tomat 74 ton/ha, ketimun 49 ton/ha, dan bawang putih 74 ton/ha (Novizan, 2007).

Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi tanaman adalah serangan organisme penganggu tanaman.  Serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) dipengaruhi oleh perkembangan OPT, ketersediaan inang, faktor lingkungan dan manusia atau petani pengelolanya. Dalam PHT (Pengendalian Hama Terpadu), pengendalian OPT pada dasarnya memanipulasi agroekosistem sedemikian rupa sehingga tidak cocok untuk perkembangan OPT tetapi mendorong faktor lain yang menghambat perkembangan OPT. Semakin luas hamparan atau kawasan pertanaman yang dikelola secara benar, kondisi agroekosistem akan makin stabil. Semakin luas hamparan yang dengan pengolahan PHT yang benar akan semakin nampak atau terasa pengaruhnya terhadap pertumbuhan OPT. Pemasyarakatan PHT melalui SLPHT, biasanya lebih ditekankan pada pemahaman petani tentang PHT. Sehubungan dengan itu, maka perlu dilaksanakan SLPHT kepada petani karena sampai saat ini PHT belum diterapkan dengan sungguh-sungguh dan benar.

IbM Pemberdayaan Wanita Posyandu dengan Penerapan Pangan Lokal dan Tanaman Obat Keluarga di Kelompok Posyandu Melati dan Posyandu Seko Masaubat Desa Oeltua Kabupaten Kupang

Maria Susana Medho & Endeyani V. Muhamad

INTISARI. Pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu ibu-ibu rumah tangga dalam kelompok Posyandu Melati dan Posyandu Seko Masaubat di desa Oeltua Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang dengan mengembangkan program diversifikasi produk olahan pangan lokal dan Pemanfaatan Pekarangan melalui Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam program IbM meliputi (1) Penyuluhan dilakukan dengan melibatkan ibu-ibu rumah tangga dalam kelompok posyandu tentang pentingnya melakukan diversifikasi pangan local dan tanaman obat (2) melakukan pelatihan dan demplot percobaan budidaya tanaman obat dari 3 jenis tanaman obat keluarga yang dikoleksi di 3 lokasi pekarangan rumahuntuk dijadikan contoh bagi ibu-ibu rumah tangga yang lain di kelompok posyandu Melati dan posyandu Seko Masaubat desa Oeltua (3) Melakukan penerapan IPTEK untuk teknik pengolahan pangan local dari bahan jagung, pisang dan ubi serta teknik pengolahan tanaman obat dengan metode pengolahan yang berbeda (4) Melakukan pendekatan kekeluargaan lewat kader posyandu. Berdasarkan kegiatan ini maka luaran yang diperoleh pada kegiatan IbM adalah : (1) Kegiatan IbM umumnya dapat berjalan sesuai tahapan kegiatan karena melibatkan teknisi dan mahasiswa serta direspon baik oleh peserta kegiatan bahkan telah memberi motivasi bagi anggota masyarakat lain di sekitar tempat kegiatan (2) Kegiatan ini dapat menghasilkan produk olahan berbasis potensi lokal yaitu jagung, ketan, jahe dan temulawak instan yang dapat dipasarkan oleh masing-masing peserta. Sedangkan untuk budidaya tanaman toga telah diperbanyak dan didistribusikan pada semua peserta contoh (tiga orang/kelompok) dan sedang diperbanyak untuk didistribusikan ke semua anggota kelompok bahkan anggota masyarakat lain yang berminat (3) Kegiatan ini telah berhasil mengintrodusir dan membangkitkan respon inovasi teknologi pengolahan potensi lokal dan budidaya tanaman obat hemat air di pekarangan rumah.

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering © 2025 Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telepon: +62380881600 Fax: +62380881601 Email: ppnk@politanikoe.ac.id. Designed By JoomShaper