Kegiatan PKM Prodi MPLK di Desa Fatukanutu - 2017

Pemanfaatan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dalam Budidaya Tanaman Hortikultura

PKM MPLK 001

Fatukanutu merupakan salah satu desa penghasil beberapa komoditas hortikultura baik sayur-sayuran maupun buah-buahan semusim, yang umumnya ditanam setelah panen padi dan jagung. Hasil produksi komoditi pertanian di desa ini bernilai ekonomis tinggi dan permintaan pasar terhadap komoditas tersebut terus meningkat. Akan tetapi sampai saat ini, petani di Desa Fatukanutu belum mampu memenuhi permintaan tersebut karena masih rendahnya produksi komoditas yang diusahakan.  Masalah yang selalu muncul dalam proses produksi tanaman hortikultura adalah adanya gangguan hama yang kadang-kadang infestasinya diluar dugaan. Sampai saat ini ada 14 jenis hama penting yang dilaporkan menyerang tanaman hortikultura di lapangan. Hama penting pada tanaman hortiklutura, khususnya pada tanaman tomat dan cabe, antara lain: trips (Thrips parvispinus Karny), kutudaun persik (Myzus persicae Sulz.), tungau teh kuning (Polyphagotarsonemus latus Banks.), ulat buah (Helicoverpa armigera Hubn.), ulat grayak (Spodoptera litura F.), kutu kebul (Bemisia tabaci Genn.), lalat buah (Bactrocera dorsalis Hendel), wereng kapas (Empoasca sp), gangsir (Brachytrypes portentotus Licht.), anjing tanah (Gryllotalpa africana Pal.), ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.), uret (Phyllophaga spp), ulat bawang (Spodoptera exigua Hubn.), dan lalat pengorok daun (Liriomyza huidobrensis Blanchard).

Kegiatan PKM Prodi MPLK di Desa Tesbatan - 2016

Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dalam Budidaya Tanaman Sayuran dan Padi di Dataran Tinggi Tesbatan Desa Tesbatan-2 Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang

Tesbatan merupakan salah satu desa penghasil beberapa komoditas hortikultura seperti kol, kol kembang, tomat, terung, ketimun dan bawang putih yang berlokasi di wilayah Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Komoditi pertanian yang diusahakan di desa ini bernilai ekonomis tinggi dan permintaan pasar terhadap komoditas tersebut terus meningkat. Akan tetapi sampai saat ini, petani di Tesbatan belum mampu memenuhi permintaan tersebut  karena masih rendahnya produksi komoditas yang diusahakan, dimana rata-rata produksi hortikultura masih sangat rendah dibandingkan dengan produksi optimum yang dapat dicapai. Produksi kol berkisar 11,4ton/ha, kol kembang 15 ton/ha, tomat 9 ton/ha, ketimun 16,6 ton/ha dan bawang putih 2,7 ton/ha (Ratu Rihi et al., 2007). Jika dikelola dengan baik, produksi optimum untuk kol dapat mencapai adalah 86 ton/ha, tomat 74 ton/ha, ketimun 49 ton/ha, dan bawang putih 74 ton/ha (Novizan, 2007).

IbM Pemberdayaan Wanita Posyandu dengan Penerapan Pangan Lokal dan Tanaman Obat Keluarga di Kelompok Posyandu Melati dan Posyandu Seko Masaubat Desa Oeltua Kabupaten Kupang

Maria Susana Medho & Endeyani V. Muhamad 

INTISARI. Pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu ibu-ibu rumah tangga dalam kelompok Posyandu Melati dan Posyandu Seko Masaubat di desa Oeltua Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang dengan mengembangkan program diversifikasi produk olahan pangan lokal dan Pemanfaatan Pekarangan melalui Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam program IbM meliputi (1) Penyuluhan dilakukan dengan melibatkan ibu-ibu rumah tangga dalam kelompok posyandu tentang pentingnya melakukan diversifikasi pangan local dan tanaman obat (2) melakukan pelatihan dan demplot percobaan budidaya tanaman obat dari 3 jenis tanaman obat keluarga yang dikoleksi di 3 lokasi pekarangan rumahuntuk dijadikan contoh bagi ibu-ibu rumah tangga yang lain di kelompok posyandu Melati dan posyandu Seko Masaubat desa Oeltua (3) Melakukan penerapan IPTEK untuk teknik pengolahan pangan local dari bahan jagung, pisang dan ubi serta teknik pengolahan tanaman obat dengan metode pengolahan yang berbeda (4) Melakukan pendekatan kekeluargaan lewat kader posyandu. Berdasarkan kegiatan ini maka luaran yang diperoleh pada kegiatan IbM adalah : (1) Kegiatan IbM umumnya dapat berjalan sesuai tahapan kegiatan karena melibatkan teknisi dan mahasiswa serta direspon baik oleh peserta kegiatan bahkan telah memberi motivasi bagi anggota masyarakat lain di sekitar tempat kegiatan (2) Kegiatan ini dapat menghasilkan produk olahan berbasis potensi lokal yaitu jagung, ketan, jahe dan temulawak instan yang dapat dipasarkan oleh masing-masing peserta. Sedangkan untuk budidaya tanaman toga telah diperbanyak dan didistribusikan pada semua peserta contoh (tiga orang/kelompok) dan sedang diperbanyak untuk didistribusikan ke semua anggota kelompok bahkan anggota masyarakat lain yang berminat (3) Kegiatan ini telah berhasil mengintrodusir dan membangkitkan respon inovasi teknologi pengolahan potensi lokal dan budidaya tanaman obat hemat air di pekarangan rumah.

Kegiatan PKM Prodi MPLK di Desa Tesbatan-2015

Pemanfaatan Sumber Bahan Organik Lokal dalam Budidaya Hortikultura di Dataran Tinggi Tesbatan 

006Diskusi PHT dan PTT

Desa Tesbatan merupakan salah satu desa di kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Desa ini merupakan penghasil beberapa komoditas hortikultura seperti kol, kol kembang, tomat, terung, ketimun dan bawang putih. Komoditas-komoditas tersebut merupakan komoditas yang bernilai ekonomis tinggi dan permintaan pasar. akan komoditas tersebut terus meningkat. Walaupun permintaan pasar akan komoditas-komoditas di atas terus meningkat, akan tetapi sampai saat ini petani di Tesbatan belum mampu memenuhi permintaan tersebut  karena masih rendahnya produksi komoditas yang diusahakan.