Perbaikan Pola Tanam Lahan Kering dalam Menunjang Pertanian Berbasis Agroekowisata
Melinda R.S. Moata, SP, M.Sc., Ph.D; Ir. Blasius Gharu, MP; Vini D. Tome, SP, M.Sc.
Kabupaten Kupang sebagai kabupaten terluas di propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mengandalkan sector pertanian, perkebunan dan peternakan sebagai sector terbesar penyumbang PDRB. Namun pertumbuhan ekonomi untuk ketigas sector ini menurun dari tahun ke tahun. Padahal usaha tani tidak hanya budidaya tetapi juga dapat sebagai sumber objek wisata alam. Salah satu contoh adalah gunung batu Fatuleu yang terletak di Kecamata Fatuleu Tengah telah menjadi daya Tarik para wisatawan yang berkujung setiap minggu. Hal ini merupakan peluang untuk pertumbuhan ekonomi rakyat yang tinggal di daearah sekitarnya.
Desa Oelbiteno merupakan salah satu desa dari empat desa yang ada di Kecamatan Fatuleu Tengah, juga memiliki potensi pengembangan agroekowisata. Namun sistem pertanian rakyatnya masih bersifat konvensional. Karena itu, untuk peningkaan pertumbuahan ekonomi desa dan masyarakat perlu adanya alih guna lahan dari pertanian campuran subsistem menjadi agroekowisata. Diikuti oleh peningkatan produktivitas lahan melalui perbaikan pola tanam lahan kering sesuai kearifan lokal.
Kegiatan ini adalah pemberdayaan masyarakat melalui desain kebun model pertanian lahan kering, membimbing dan mendampingi petani agar usaha taninya dapat bernilai ekonomis dan mempunyai dampak ekologi yang baik. Dengan memanfaatkan beberapa objek alam (mata air dan kolam) dan pertanain lahan kering dengan pola tanam bedengan sejajar kontur, system pertanian LEISA (Low external input sustainable agriculture) diharapkan dapat memberi peluang usaha agroekowisata sehingga ekonomi masyarakat dan desa dapat meningkat.
Kegiatan ini telah dimulai sejak awal tahun 2018 (Februari) dan berakhir di akhir tahun (Nopember 2018). Beberapa kegiatan yang telah dilakukan yaitu pembuatan kolam sumber air irigasi dan saluran irigasi, pembuatan bedengan sejajar kontur, bantuan benih, pembuatan pupuk organic Bokashi dan cair, pengendali alami OPT (organisme pengganggu tanaman), pestisida alami dengan dukungan bantuan teknologi mesin pembuat pupuk organic (chopper dan mixer) dan pompa air. Mesin ini multifungsi dimana selain dimanfaatkan untuk membuat pupuk organic juga pakan ternak.
Foto-Foto Kegiatan