Pengembangan Sistem Teknologi Pertanian Konservasi oleh Prodi MPLK di SMK Negeri 1 Amarasi
Koordintor Kegiatan: Antonius Jehemat, S.Pt, M.Si
Kupang, 20 Agustus 2024 – Politeknik Pertanian Negeri Kupang melalui Program Studi Manajemen Pertanian Lahan Kering (MPLK) meluncurkan sebuah inisiatif penting dalam pengembangan teknologi pertanian konservasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Amarasi, Desa Tesbatan II, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang. Kegiatan yang bertajuk Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dikoordinasikan oleh Antonius Jehemat, S.Pt, M.Si, dan berfokus pada pengembangan sistem teknologi pertanian konservasi tanah dan air.
Tujuan Program
Program ini bertujuan untuk memperluas penyebaran teknologi pertanian berbasis konservasi tanah dan air yang sesuai dengan karakteristik lahan kering, meningkatkan daya dukung penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 1 Amarasi, serta memperkuat kemitraan antara SMK dan Politeknik Pertanian Negeri Kupang.
Saat ini, SMK Negeri 1 Amarasi memiliki lahan potensial seluas ±1000 m² yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sekolah juga belum memiliki kebun model yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses belajar mengajar, yang berpotensi menghambat pencapaian kompetensi siswa secara optimal. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mendukung proses belajar para siswa.
Dokumentasi Kegiatan
Kondisi dan Potensi
SMK Negeri 1 Amarasi memiliki dua kompetensi keahlian utama bagi siswa/i-nya, yaitu agribisnis tanaman pangan dan hortikultura serta agribisnis ternak unggas, dengan total 127 siswa dan 28 guru serta penjaga sekolah. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat kemitraan antara Politeknik Pertanian Negeri Kupang dan SMK Negeri 1 Amarasi.
Metode Kegiatan
Kegiatan ini menggunakan beberapa metode yang dirancang untuk mengoptimalkan hasil dan manfaat. Pada tahap pelaksanaan teknis, metode yang digunakan meliputi partisipasi aktif dalam demonstrasi cara serta penyuluhan dan diskusi. Pengolahan lahan dilakukan langsung di lapangan dengan indikator keberhasilan luas lahan yang terolah. Pola penanaman melibatkan media lahan dan komoditi dengan indikator keberhasilan model serta jumlah komoditi yang ditanam. Instalasi irigasi tetes diukur dari kelancaran instalasi yang diujicobakan, sementara pencegahan penyakit melibatkan penggunaan alat dan bahan pengendalian penyakit dengan indikator jumlah teknologi pengendalian yang diaplikasikan. Pengolahan pakan ternak ruminansia juga dilakukan dengan indikator keberhasilan jumlah bahan yang dihasilkan dan kesukaan ternak.
Pada tahap penyuluhan dan diskusi, pola tanam lahan kering disosialisasikan melalui pembagian leaflet kepada peserta dengan indikator keberhasilan pemahaman konsep teknologi yang diterapkan. Untuk evaluasi, metode yang digunakan mencakup wawancara dan penyebaran kuesioner untuk mengukur tingkat pemahaman dan penerimaan teknologi oleh peserta, serta analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan analisis data statistik sederhana.
Harapan dan Dampak
Program ini diharapkan dapat mengoptimalkan manfaat baik untuk penyelesaian masalah yang ada maupun untuk pengembangan informasi, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi pengembangan pertanian di wilayah Amarasi dan memperkuat hubungan antara akademisi dan masyarakat.
"Semoga kegiatan ini menjadi tonggak awal dari masa depan pertanian yang lebih hijau, berkelanjutan, dan penuh kesejahteraan, layaknya mentari pagi yang menyinari setiap helai daun dengan cahaya harapan."