Selamat Datang di Halaman PERLINTAN - Perlindungan Tanaman - Website Jurusan MPLKSerangga Hama PertanianMateri Praktek Perlindungan TanamanParasitoid Hama TanamanOPT Tanaman PertanianPredator Hama TanamanMateri Kuliah Perlindungan TanamanMusuh Alami HamaLearn, practice, and be rich (English) - Belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera (Indonesia) - Meup onle ate, mua onle Usif (Timor)
Banner UC IPM
Banner Biological Control
Banner Dirjen Pangan
Banner Diren Perkebunan
Banner Dirjen Hortikultura
         

Lalat Pemangsa Kutu Daun

Nama Ilmiah: Leucopis spp., Chamaemyiidae lainnya
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Diptera
Keluarga: Chamaemyiidae
Inang atau Mangsa: Semua jenis Sternorrhyncha (serangga penghisap tumbuhan, sebelumnya Homoptera) kecuali lalat putih, adelgid, kutu daun, kutu putih, dan kutu sisik.
 

KETERANGAN GAMBAR: A. Lalat kutu daun dewasa, Chamaemyia sp. Credit: Aleksandrs Balodis, AfroBrazillian. B. Larva lalat kutu daun (Chamaemyiidae) memakan kutu daun, Aphis ceanothi, yang dijaga oleh semut Argentina, Iridomyrmex humilis. Credit: Jack Kelly Clark, UC IPM Program. C. Pupa oranye (tengah) dan telur putih (bawah) dari lalat kutu daun (Chamaemyiidae) pada batang dengan kutu daun, Aphis ceanothi. Credit: Jack Kelly Clark, UC IPM Program D. Ukuran relatif instar terakhir dan dewasa lalat kutu daun (Chamaemyiidae). Credit: congerdesign from Pixabay.

Identifikasi

Lalat dewasa bertubuh kekar dengan panjangnya 1/25 hingga 1/8 inci (1-4 mm). Kepala selebar atau lebih lebar dari dada dengan mata menonjol. Lalat dewasa disebut lalat perak karena banyak spesies berwarna keabu-abuan hingga perak, umumnya dengan lapisan keputihan seperti bubuk di perut dan dada. Dewasa dapat memiliki garis-garis hitam atau coklat di dada, bintik-bintik gelap atau pita di perut, atau keduanya. Beberapa spesies sebagian besar berwarna coklat atau hitam mengkilap.

Telur berbentuk oval dan panjangnya 1/50 inci (0,5 mm) atau kurang, umumnya keputihan dengan tanda longitudinal terlihat di bawah pembesaran.

Larva memiliki segmen yang jelas, permukaan keriput, dan ujung belakang bulat dengan 2 tabung pernapasan (spirakel anal). Sebagian besar spesies memiliki panjang 1/5 inci (5 mm) atau kurang. Larva umumnya berwarna kuning atau keputihan, tetapi bisa berwarna coklat atau kehijauan, ditutupi dengan lilin keabu-abuan, atau sesuai warna mangsa ketika isi tubuh terlihat melalui kulit.

Pupa terjadi pada kulit yang mengeras dari instar terakhir (puparia), melekat pada tanaman di dekat tempat mereka makan sebagai larva. Puparia berwarna coklat atau oranye, panjangnya 1/8 inci (4 mm) atau kurang, dan memiliki dua tonjolan yang merupakan tabung pernapasan bagian belakang.

Kemiripan

Larva menyerupai larva  predaceous midges dan syrphids; ketiga jenis predator dapat ada bersama-sama di mana kutu daun berada. Untuk spesies yang makan secara terbuka pada dedaunan, lalat kutu daun dibedakan dari midges dan syrphids  oleh kedua tabung pernapasan yang terpisah secara luas di ujung belakang dan adanya enam hingga delapan pasang proleg perut.

Daur Hidup

Lalat kutu daun berkembang melalui empat tahap kehidupan: telur, larva, pupa, dan dewasa. Setelah menetas, larva berkembang melalui tiga instar yang semakin besar sebelum menjadi pupa.

Lalat kutu daun memiliki satu hingga beberapa generasi per tahun. Musim dingin dilalui sebagai larva dewasa yang tidak aktif (prepupae) atau pupa di lokasi yang terlindungi.

Habitat

Betina meletakkan telur secara tunggal di dekat koloni larva mangsanya. Dewasa umumnya tidak mengunjungi bunga. Mereka mengkonsumsi embun madu dari permukaan tanaman atau langsung dari larva mangsanya dengan membelai permukaan atas kutu daun, menyebabkan kutu daun mengeluarkan tetesan embun madu. Tanggapan aphid ini berkembang dalam hubungannya dengan perlindungan oleh semut, yang juga mendapatkan tetesan embun madu sebagai imbalan untuk melindungi kutu daun dari parasit dan predator.

Larva bergerak lambat dan umumnya diabaikan oleh semut yang melindungi kutu daun atau serangga penghasil embun madu lainnya. Larva memangsa adelgids, kutu daun, kutu putih, phylloxera, kutu sisik, dan species Sternorrhyncha lainnya kecuali lalat putih. Banyak spesies mengkhususkan diri pada satu jenis mangsa, seperti kutu daun atau adelgid. Lalat kutu daun diyakini sebagai agen pengendali hayati hama yang penting, termasuk spesies adelgids, kutu daun, dan phylloxera tertentu.

Species

Lebih dari 330 spesies lalat kutu daun telah dideskripsikan di seluruh dunia. Dikenal di California adalah 2 spesies Leucopina, 8 spesies Leucopis, dan 2 sepesies Pseudodinia.

More Information

Referensi

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering © 2025 Politeknik Pertanian Negeri Kupang - Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telepon: +62380881600 Fax: +62380881601 Email: ppnk@politanikoe.ac.id. - We learn, practice, and be rich - Kami belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera - Meup onle ate, mua onle Usif - Designed By JoomShaper