Karya wisata mahasiswa program studi manajemen pertanian lahan kering (MPLK) semester II berlangsung pada hari Selasa 7 Juni 2011. Karya wisata tersebut merupakan kegiatan praktek lapang terpadu dari beberapa mata kuliah yaitu:
Klimatologi Pertanian
Agroekosistem Pertanian
Pengelolaan Air Pertanian
Dasar-dasar Ilmu Ternak
Turut serta sebagai dosen pendamping: Magfira Syarifuddin (Klimatologi Pertanian), Nimrot Neonufa (Pengelolaan air pertanian dan agroekosistem pertanian), Welly Pello (dasar-dasar ilmu ternak). dan teknisi adalah : Bambang Sutrisno dan Yoseph Ruma.
Dampak perubahan iklim bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Oleh: Magfira Syarifuddin. Rabu, 18 Mei 2011. Diposting oleh Program Studi MPLK
Pendahuluan
Atmosfir tersusun dari tiga komponen utama, yaitu udara kering, uap air dan aerosol. Beberapa jenis gas di atmosfir dari komponen udara kering, seperti CO2, CH4, dan N2O mempengaruhi iklim permukaan bumi karena kemampuannya dalam membantu proses transmisi radiasi dari matahari ke permukaan bumi, dan juga menghambat keluarnya sebagian radiasi dari permukaan bumi. Peningkatan konsentrasi dari gas-gas tersebut di atmosfer dapat menyebabkan radiasi yang dipancarkan dari permukaan bumi terhambat. Akibatnya adalah suhu permukaan bumi meningkat. Prediksi peningkatan suhu bumi bukanlah suatu hal yang mudah iklim di suatu daerah merupakan hasil interaksi dari proses-proses fisika dan mekanik yang saling berhubungan. Peningkatan suhu, akan menyebabkan peningkatan evapotranspirasi yang berdampak pada meningkatnya konsentrasi Kalau konsentrasi dari gas-gas ini di atmosfir meningkat, radiasi yang uap air , H2O(gas). Uap air juga merupakan gas penghambat keluarnya radiasi dari permukaan bumi), sementara di lain pihak keberadaan uap air tersebut juga menimbulkan umpan balik negatif karena peningkatan pertumbuhan awan, menyebabkan terhambatnya transmisi radiasi matahari ke permukaan bumi.
Estimasi kenaikan suhu terbaik saat ini adalah yang dihasilkan oleh General Circulation Models (GCM), kenaikan suhu 2.5 - 5.5 C diikuti dengan kenaikan laju sirkulasi hidrologi sebesar 5-15 % (IPCC, l996). Dampak Perubahan Iklim dengan demikian akan sangat mempengaruhi sektor pertanian. IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) juga lebih lanjut memprediksi adanya kenaikan air laut sebesar 28-96 cm pada tahun 2090. Asia tenggara akan mendapat ancaman banjir terbesar karena umumnya, lahan pertanian di region ini terletak pada altitut (ketinggian) rendah.