Selamat Datang di Website Jurusan MPLKVisi dan MisiDeskripsi JurusanDosen & TeknisiPengelola JurusanStruktur OrganisasiProfil JurusanPoliteknik Pertanian Negeri Kupang. Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
WhatsApp Image 2021 08 19 at 13.58.06 7 WhatsApp Image 2021 08 19 at 13.58.07 WhatsApp Image 2021 08 19 at 13.58.07 1
Line 004

MANASteven AtaniJEMEN BUDIDAYA DAN PEMASARAN TOMAT DI KELURAHAN TUATUKA, KECAMATAN KUPANG TIMUR, KABUPATEN KUPANG

Management of Tomato Cultivation and Tomato Marketing in Tuatuka Village, East Kupang District, Kupang Regency

Stefanus B.  Atani, Yason Edison Benu, Masria - Program Studi Manajemen Pertanian Lahan Kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang

INTISARI. Tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan yang serius terutama dalam hal peningkatan kualitas dan kuantitas tomat. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tomat adalah dengan meningkatkan teknik budidaya tomat di lapangan. Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di Desa Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, selama 3 bulan (Februari sampai Mei 2021). Komoditas khusus yang diamati adalah tomat Servo-F1, khususnya mengenai teknik budidaya dan pemasaran. Kegiatan PKL ini menggunakan metode observasi, wawancara, studi pustaka, dan metode partisipasi langsung di lapangan. Hasil PKL menunjukkan bahwa tomat Servo-F1 dibudidayakan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen budidaya tomat, yaitu persiapan lahan, pembersihan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan, penyiraman, pemasangan ajir, pengikatan, penyulaman, pemangkasan pucuk air, perompesan, penyiangan, pengendalian hama dan pengendalian penyakit, dan panen & pasca panen. Analisis R/C ratio menunjukkan bahwa budidaya tomat Servo-F1 layak dilakukan karena sangat menguntungkan. Produksi tomat sebaiknya dilakukan pada musim kemarau (musim panas) agar tanaman tomat tidak terserang hama dan penyakit atau banjir dalam jangka panjang.

Kata kunci: manajemen, budidaya, pemasaran, tomat

Teknik PResi 001emberian Nutrisi pada Pembenihan Kentang G0 dengan Sistem Aeroponik di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Kabupaten Bandung Barat Propinsi Jawa Barat

Techniques for Providing Nutrition in G0 Potato Seedlings using the Aeroponic System at the Agricultural Training Center (ATC) Lembang, West Bandung Regency, West Java Province

Resi Yonelsi Marcus; Yason E. Benu; Yos F. da Lopez - Program Studi Manajemen Pertanian Lahan

INTISARI

Budidaya untuk produksi benih kentang G0 merupakan salah satu jenis usaha yang sangat potensial dalam bidang pertanian. Selain karena tidak dibudidayakan secara sembarangan, penambahan sentuhan teknologi aeroponik membuat usaha ini semakin menguntungkan baik secara kualitas maupun kuantitas. Praktik kerja lapang dilakukan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)Lembang, Jawa Barat yang merupakan salah satu tempat pembenihan kentang dengan sistem aeroponik. Kegiatan ini dilaksanakan selama kurang lebih tiga (3) bulan, dari Maret sampai Juni 2015. Metode yang digunakan adalah partisipasi langsung, pengamatan, diskusi/wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukan bahwa untuk mendapatkan hasil yang optimal, BBPP Lembang menerapkan prinsip-prinsip manajemen yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Proses budidaya dimulai dari persiapan screen (sanitasi dan sterilisasi), instalasi alat, persiapan benih, penanaman, dan pemeliharaan. Pemeliharaan meliputi pengecekan EC dan nozel, pemberian nutrisi, pengontrolan suhu dan kelembapan, pengendalian hama-penyakit, panen dan pascapanen (sortasi dan grading umbi kentang). Pengecekan nutrisi menggunakan EC meter. Nutrisi yang digunakan adalah AB-MIX dengan ukuran kepekatan sesuai fase pertumbuhan tanaman. Untuk fase vegetatif, kepekatan ideal adalah 2,5; sedangkan untuk fase generatif, kepekatan ideal adalah 3-3,5. Pada sistem aeroponik nutrisi diberikan setiap hari dan dialirkan secara otomatis selama 24 jam dengan metode pengabutan. Usaha pembenihan kentang G0 secara aeroponik telah memenuhi standar R/C Ratio sehingga layak untuk diusaha. Untuk mendapatkan hasil yang baik, harus dilakukan pengecekan Nozel secara teratur, pemeliharaan tanaman yang tepat dan teratur, serta pengendalian hama dan penyakit secara cepat dan teratur.

Kata kunci: kentang, nutrisi, aeroponik.