Man
ajemen Pemasaran Ayam Broiler di Peternakan Seminari St. Yohanes Paulus II Ketentang Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat
Marketing Management of Broilers at the Farm of Seminari St. Yohanes Paulus II Ketenteng Labuan Bajo West Manggarai Regency
Felpina Talaen; Yos F. da Lopes; Noldin M. Abolla - Program Studi Manajemen Pertanian Lahan Kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang
INTISARI. Praktek Kerja Lapang (PKL) bagi Mahasiswa Diploma-III Politeknik Pertanian Negeri Kupang dilakukan di Peternakan Seminari St. Yohanes Paulus II Ketentang Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, sejak Maret sampai Juni 2019. PKL ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial dalam bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan; dan secara khusus untuk mempelajari manajemen pemasaran ayam broiler. Metode yang digunakan dalam PKL ini adalah partisipasi aktif, observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasilnya menunjukkan bahwa fungsi manajemen pemasaran ayam broiler yang diterapkan di Peternakan Seminari St. Yohanes Paulus II Ketentang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi, namun fungsi perencanaan belum diterapkan dengan baik. Ayam broiler yang dipasarkan mulai dari umur 4-10 minggu dengan bobot badan rata-rata 1,1-1,8 kg dan harga jual berkisar dari Rp 50000 – Rp 90000. Strategi promosi yang digunakan adalah pemasaran langsung melalui media telepon; penjualan pribadi, yaitu melalui tatap muka atau interaksi dengan calon konsumen; dan penjualan online melalui Facebook dan Whatsapp. Produk ayam tidak dipasarkan atau dijual ke pasar-pasar ataupun pedagang pengecer, tetapi dijual kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Seminari. Keuntungan yang diperoleh dari hasil pemasaran mencapai 59% dari biaya produksi. Dari hasil praktek kerja lapang disarankan bahwa perlu perencanaan usaha yang lebih baik, terutama dalam perencanaan pemasaran, agar umur panen ayam broiler tidak terlalu lama yang bisa menimbulkan kerugian.
Kata kunci: manajemen, pemasaran, ayam broiler
ABSTRACT. A field work practice for Diploma-III Students of the State Agricultural Polytechnic of Kupang was held at the farm of Seminari St. Yohanes Paulus II Ketentang-Labuan Bajo, West Manggarai Regency, from March to June 2019. The field practice was to improve technical and managerial skills in the field of animal husbandry and specifically to study broilers marketing management. The methods used in this field practice were active participation, observation, interviews, and literature study. The results showed that the management functions of broiler marketing implemented at the Seminari Yohanes Paulus II Ketentang-Labuan Bajo were planning, organizing, implementing, monitoring, and evaluating, but the planning function was not implemented properly. Broilers were marketed starting from 4-10 weeks with an average body weight of 1.1-1.8 kg with selling prices range from Rp. 50000 - Rp. 90000. The promotional strategy used was direct marketing via telephone; personal sales through face-to-face or interactions with potential customers; and online sales through Facebook and Whatsapp. Chicken products were not marketed or sold to markets or retailers, but were sold to people who live around the Seminary. Profits derived from the marketing reached 59% of production costs. Based on the results of fieldwork practices, it is suggested that better business planning is needed, especially in marketing planning, so the harvesting age of broiler chicken do not potentially causing loss.
Keywords: management, marketing, broiler