Selamat Datang di Website Jurusan MPLKStaf Pengajar JurusanStrukur Organisasi JurusanDeskripsi Jurusan MPLKVisi dan Misi JurusanPengelola JurusanLearn, practice, and be rich (English) - Belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera (Indonesia) - Meup onle ate, mua onle Usif (Timor)

Line 004

Banner Prodi MPLK 003
WhatsApp Image 2021 08 19 at 13.58.06 7 WhatsApp Image 2021 08 19 at 13.58.07 WhatsApp Image 2021 08 19 at 13.58.07 1

RPalang PKL 001Pengolahan Kopi Arabika secara Basah dan Pengolahan Kopi Bubuk di Unit Pengolahan Hasil (UPH) Koperasi Serba Usaha (KSU) Fa-Masa Kabupaten Ngada

Wet Processing of Arabica Coffee and Ground Coffee Processing at the Product Processing Unit of the Koperasi Serba Usaha (KSU) Fa-Masa Ngada Regency

Regina Palang, Stefanus M. Kuang, Yos F. da Lopez - Program Studi Manajemen Pertanian Lahan Kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang - 2019

INTISARI. Tanaman kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang berperan sebagai penghasil devisa bagi negara, sumber pendapatan petani, dan penyedia lapangan kerja. Tanaman kopi yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah kopi Arabika dan kopi Robusta. Pengolahan biji kopi berperan penting dalam menentukan kualitas dan cita rasa kopi. Praktik kerja lapang (PKL) bertujuan memberikan bekal pengalaman praktik tentang pengolahan kopi Arabika secarah basah dan pengolahan kopi bubuk. Metode pelaksanaan PKL adalah partisipasi aktif dalam kegiatan pengolahan kopi Arabika. Kegiatan ini bertempat di KSU Fa-Masa, Desa Beiwali, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada. Hasilnya menginformasikan bahwa pengolahan kopi Arabika meliputi kegiatan sortasi pertama (sortasi buah merah), perambangan, pengupasan kulit buah (pulping); sortasi kedua, fermentasi, pencucian, penjemuran, pengupasan kulit (hulling), penimbangan, pengrostingan, penggilingan, dan pengemasan. Berdasarkan hasil PKL di Unit Pengolahan Hasil KSU dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) rata-rata penyusutan kopi selama kegiatan pengolahan adalah sebesar 20% dari bahan baku yang digunakan. Umumnya, penyusutan disebabkan karena penurunan kadar air dan kelalaian pekerja yang menyebabkan tumpahnya kopi selama kegiatan produksi, 2) proses pengolahan kopi Arabika secara adalah sortasi pertama, perambangan (buah kopi direndam lalu kopi yang tak berkualitas baik seperti yang diserang hama atau busuk akan mengambang), pengupasan kulit buah (pulping), sortasi kedua, fermentasi, pencucian, pengeringan, dan penggudangan, secara berurutan. Sedangkan, pengolahan kopi bubuk adalah pengupasan kulit (hulling), penimbangan, penyangraian, penggilingan/penghalusan, dan pengemasan, seara berurutan. Penerapan aspek manajemen yang mendukung keberasilan dari usaha yang dijalankan yaitu perencanaan, perorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Disarankan agar dalam pengolahan hasil kopi arabika, alat dan bahan khususnya pakaian yang digunakan harus sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.

Kata Kunci: kopi, pengolahan basah.

RPalang PKL 002


Randy PKL 01Pengelolaan Media Tanam dalam Penangkaran Cengkeh pada Kebun Benih Sumber Unggul Lokal Nagakeo Nusa Tenggara Timur

Management of Planting Media in Clove Breeding at Kebun Benih Sumber Unggul Lokal Nagakeo East Nusa Tenggara.

Randy Arwin Missa; Masria; Melinda R. S. Moata - Program Studi Manajemen Pertanian Lahan Kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang

INTISARI. Praktik Kerja Lapang (PKL) dilakukan di kebun benih Sumber Unggul Lokal Nagakeo Nusa Tenggara Timur yang merupakan tempat penangkaran cengkeh. Kegiatan ini dilakukan selama ± 3 bulan yaitu dari tanggal 16 Maret 2019 sampai tanggal 08 Juni 2019. PKL ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dalam manajemen usaha pertanian khususnya penangkaran cengkeh, dan untuk meningkatkan ketrampilan teknis dalam pengelolaan media tanam untuk penangkaran cengkieh. Metode yang digunakan dalam praktik kerja lapang adalah observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka, dan partisapasi aktif. Cengkeh merupakan salah satu komoditi tanaman perkebunan dan memiliki manfaat untuk mengatasi sakit gigi, menangani infeksi pernapasan, sebagai anti bakteri dan anti jamur, dan juga sebagai bahan baku pembuatan rokok kretek. Hasilnya menunjukkan bahwa untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kebun benih Sumber Unggul Lokal Nagakeo menerapkan prisip-prinsip manajemen yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Ada 3 faktor penting dalam pengolahan media tanam cengkeh yaitu jenis media ( tanah, kotoran sapi, pasir ). Komposisi (2:1:1) dan caranya ( penggalian, pengayakan, dan pencampuran ). Disarankan bahwa untuk mempercepat proses produksi perlu dilakukan penambahan jumlah tenaga kerja, sedangkan, untuk mempercepat kegiatan produksi perlu penyedian bahan polybag dengan jumlah sesuai kebutuhan.

Kata Kunci: media tanam, cengkeh

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering © 2025 Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telepon: +62380881600 Fax: +62380881601 Email: ppnk@politanikoe.ac.id. Designed By JoomShaper