Selamat Datang di Website Jurusan MPLKStaf Pengajar JurusanStrukur Organisasi JurusanDeskripsi Jurusan MPLKVisi dan Misi JurusanPengelola JurusanLearn, practice, and be rich (English) - Belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera (Indonesia) - Meup onle ate, mua onle Usif (Timor)
Banner UC IPM
Banner Biological Control
Banner Dirjen Pangan
Banner Diren Perkebunan
Banner Dirjen Hortikultura
         

Defisiensi Silikon (Si)

Defisiensi Silikon Si 1Kekurangan silikon (Si) mempengaruhi perkembangan daun, batang, dan akar yang kuat. Hal ini juga mempengaruhi pembentukan lapisan sel epidermis silikat yang tebal, dan membuat tanaman padi rentan terhadap penyakit jamur dan bakteri, serta hama serangga dan tungau.

Kekurangan silikon tidak terlalu umum pada padi beririgasi. Ini terjadi di daerah dengan kesuburan tanah yang buruk, dan umum terjadi di tanah sawah yang sudah tua dan terdegradasi. Ini juga terjadi pada tanah organik dengan cadangan mineral Si yang kecil, dan pada tanah tropis yang sangat lapuk dan tercuci di dataran rendah dan dataran tinggi tadah hujan.

Identifikasi

Periksa lapangan untuk gejala berikut:

  • daun dan batang menjadi lunak dan melorot sehingga meningkatkan naungan bersama
  • berkurangnya aktivitas fotosintesis
  • menurunkan/mengurangi hasil gabah
  • peningkatan kejadian penyakit seperti blas (disebabkan oleh Pyricularia oryzae ) atau bercak coklat (disebabkan oleh Helminthosporium oryzae )

Kekurangan Si yang parah mengurangi jumlah malai dan jumlah bulir terisi per malai. Tanaman yang kekurangan Si juga sangat rentan terhadap lodging. Untuk memastikan defisiensi Si, kirim sampel tanah dan tanaman ke laboratorium untuk diuji.

Defisiensi silikon tidak terlalu umum pada padi beririgasi dan dengan demikian, hingga saat ini, cenderung memiliki nilai ekonomi yang kecil. Meskipun demikian, kerusakan yang disebabkan oleh defisiensi Si penting selama siklus pertumbuhan tanaman padi.

Pengelolaan

  • Dalam jangka panjang, kekurangan Si dapat dicegah dengan tidak membuang jerami dari lahan setelah panen, dan mendaur ulang jerami padi (5−6% Si) dan sekam padi (10% Si).
  • Jika memungkinkan, gunakan masukan Si yang cukup besar dari air irigasi.
  • Jika sekam padi atau abu sekam padi tersedia, daur ulang untuk menggantikan Si di tanah.
  • Hindari penggunaan pupuk Nitrogen dalam jumlah yang berlebihan.
  • Jika memungkinkan, aplikasikan terak kalsium silikat secara teratur pada tanah padi atau tanah gambut yang terdegradasi dengan laju 1−3 t ha-1 .
   
REFERENSI:
Rice Knowledge Bank. Dobermann A, Fairhurst T. 2000. Rice: Nutrient disorders & nutrient management. Handbook series. Potash & Phosphate Institute (PPI), Potash & Phosphate Institute of Canada (PPIC) and International Rice Research Institute. 191 p.
   
         
Informasi Lanjut
Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering © 2025 Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telepon: +62380881600 Fax: +62380881601 Email: ppnk@politanikoe.ac.id. Designed By JoomShaper