Selamat Datang di Website Jurusan MPLKStaf Pengajar JurusanStrukur Organisasi JurusanDeskripsi Jurusan MPLKVisi dan Misi JurusanPengelola JurusanLearn, practice, and be rich (English) - Belajar, berlatih, dan menjadi sejahtera (Indonesia) - Meup onle ate, mua onle Usif (Timor)
PPLK 001
 

Gedung MPLK 000

Efektifitas Penggunaan Media Leaflet Bahasa Indonesia dan Media Leaflet Bahasa Daerah terhadap Peningkatan Pengetahuan Kelompok Tani Karya dalam Memanfaatkan Teknologi Rorak pada Tanaman Kakao di Desa Wolowea Barat Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo

The effectiveness of the use of Indonesian leaflets and local language leaflets to increase the knowledge of farmers in the Karya farmer group, West Wolowea, Boawae District, Nagekeo Regency in utilizing rorak for cocoa plants.

Sesilia K. Pawe Azi1, Herlyn Djunina2, Musa F. Banunaek- Program Studi Penyuluhan Pertanian Lahan Kering Politeknik Pertanian Negeri Kupang - 2021

INTISARI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan anggota kelompok tani Karya, efektifitas media leaflet Bahasa Indonesia dan media leaflet bahasa daerah dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas media leaflet Bahasa Indonesia dan media leaflet Bahasa daerah dalam memanfaatkan teknologi rorak padaa tanaman kakao yang dilakasanakan pada tanggal 21 Juni sampai tanggal 3 Juli di Desa Wolowea Barat, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo. Metode penelitian quasi eksperimen group design, dengan sampel 25 responden kelompok media leaflet Bahasa Indonesia dan 25 responden kelompok Bahasa Daerah dengan pengambilan sampel secara acak. Analisis data secara univarian, bivarian (independen t-test) dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan sebelum diberikan media leaflet Bahasa Daerah petani yang memperoleh pengetahuan tinggi 40%, sedang 32%, rendah 28% dan sesudah diberikan media leaflet bahasa daerah yang memperoleh nilai tinggi 88%, sedang 12% dan rendah 0%. Sedangkan media leaflet Bahasa Indonesia sebelum yang memperoleh nilai tinggi, 40%, sedang 40% dan rendah 20% dan sesudah diberikan media leaflet bahasa Indonesia yang memperoleh nilai tinggi 84%, sedang 16% dan rendah 0%. Efektifitas media leaflet bahasa indonesia nilai signifikan 0,234 >0,005 sedangkan media leaflet Bahasa daerah 0,233>0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata antara media leaflet bahasa indonesia dan media leaflet bahasa daerah. Sedangkan hasil analisis regresi terdapat faktor – factor yang mempengaruhi efektifitas media leaflet bahasa indonesia dan media leaflet bahasa daerah yaitu faktor interaksi petani, faktor kesesuaian teknologi, dan factor manfaat/keunggulan teknologi.

Kata kunci: pengetahuan, efektifitas, Leaflet, rorak, kakao.

Dokumentasi Lit SESILIA KRETINA PAWE AZI

Video Materi Penyuluhan  Brosur Penyuluhan  Lembar Persiapan Menyuluh  Sinopsis Penyuluhan  Dokumentasi Kegiatan Penelitian


ABSTRACT. This study aims to determine the knowledge of the Karya farmer group, to the effectiveness of Indonesian language leaflet media and regional language leaflet media and to determine the factors that influence the effectiveness of Indonesian on language leaflet media and local language on leaflet media in utilizing rorak technology on cocoa plants which was carried out in from June 21 to July 3 in West Wolowea Village, Boawae District, Nagekeo Regency. The research method is a quasi-experimental group design 2x2, with a sample of 25 respondents In Indonesian language leaflet media group and 25 respondents in the local language group with random sampling. Data analysis were univariate, bivariate (independent t-test) and multiple linear regression. The results showed that before being given the local language leaflet media, the farmers obtained high knowledge of 40%, medium 32%, low 28% and after being given the local language leaflet media the high score was 88%, medium 12% and low 0%. While the Indonesian language leaflet media before that got a high score, 40%, medium 40% and low 20% and after being given the Indonesian language leaflet media it got a high score of 84%, medium 16% and low 0%. The effectiveness of Indonesian leaflet media has a significant value of 0.234 > 0.005 while the regional language leaflet media is 0.233> 0.05 which means that there is no difference in average between Indonesian leaflet media and local language leaflet media. While the results of the regression analysis there are factors that influence the effectiveness of the Indonesian language leaflet media and local language leaflet media, namely farmer interaction factors, technology suitability factors, and technological benefits/advantages factors.

Keywords: knowledge, effectiveness, leaflet, rorak, cocoa


PENDAHULUAN

Teknologi rorak merupakan saluran buntu atau bangunan berupa got dengan ukuran tertentu yang dibuat pada bidang olah teras dan sejajar garis kontur yang berfungsi untuk menjebak atau menangkap air permukaan dan tanah tererosi serta dapat bermanfaat sebagai penampung bahan organik sebagai sumber hara bagi tanaman sekitar. Teknologi rorak ini sangat membantu untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh petani. Namun pengetahuan petani tentang rorak minim oleh karena itu untuk mengedukasi petani perlu media bantu untuk memudakan menteransfer informasi sehigga bisa diterima atau dimengerti oleh petani. Media bantu yang diyakini cocok untuk mentransfer informasi yaitu dengan menggunakan media penyuluhan, diantaranya adalah media leaflet.

Media liflet merupakan salah satu media yang sangat efektif untuk membantu petani dalam mempercepat transformasi teknologi pertanian. Media leaflet memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Menurut Notoatmodjo (2010) kelebihan media leaflet yaitu sederhana dan sangat murah, sasaran dapat menyesuaikan dan belajar mandiri, sasaran dapat memahami isinya pada saat santai, informasi dapat dibagi kepada keluarga dan teman. Sedangkan kekurangan media liflet yaitu harus diproduksi dalam jumlah yang banyak, pemilihan desainnya harus menarik minat pembaca, tidak terlalu efektif apabila digunakan pada area responden yang banyak, media ini tidak efektif apabila sasarannya tidak bisa membaca, menulis dan tidak bisa menggunakan Bahasa Indonesia.

Mengingat karagaman kultur budaya di Indonesia dan kebiasaan sehari-hari dari petani yang sering menggunakan bahasa campur daerah dan Indonesia tentunya akan ada sejumlah faktor-faktor penghambat dimana bahasa, simbol dan lambing-lambang yang dikomunikasikan mengalami peroses panjang sebelum memberikan pengaruh balik terhadap bahasa, simbol dan lambang-lambang dimaksudkan. Oleh karena itu perlu perancangan media sesuai dengan karakteristik kelompok tani.

Oleh karena itu penyampaian pesan dengan menggunkan media leaflet perlu diperhatikan penggunaan bahasanya dengan melihat karakeristik dari anggota kelompok tani Karya. Sehingga menurut peneliti perlu di rancang dua bentuk media leaflet yaitu leaflet berbahasa indonesia dan leaflet berbahasa daerah untuk melihat peningkatan pengetahuan petani kakao tentang teknologi rorak, efektifitas penggunaan media leaflet bahasa Indonesia dan media leaflet bahasa daerah, serta faktor-faktor yang mempengaruhi efektiftas. Oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian dengan judul: “Efektifitas Penggunaan Media Leaflet Bahasa Indonesia dan Leaflet Bahasa Daerah Wolowea Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kelompok Tani Karya Dalam Memanfaatkan Teknologi Rorak Pada Tanaman Kakao Di Desa Wolowea Barat Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo”

TUJUAN PENELITIAN

  1. Mengetahui pengaruh media leaflet berbahasa Indonesia dan media leaflet berbahasa daerah terhadap perubahan pengetahuan kelompok tani karya dalam memanfaatkan teknologi rorak pada tanaman kakao.
  2. Mengetahui efektifitas media leaflet berbahasa Indonesia dan media leaflet berbahasa daerah terhadap perubahan pengetahuan kelompok tani karya dalam memanfaatkan teknologi rorak pada tanaman kakao.
  3. Mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi efektifitas media leaflet berbahasa Indonesia dan media leaflet berbahasa daerah.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Quasi Eksperimen The Non-Equivalen Grup Design 2x2. Dimana anggota kelompok tani dibagi menjadi dua kelompok eksperimen yaitu kelompok dengan menggunakan media leaflet Bahasa Indonesia dan kelompok media leaflet bahasa daerah. Dimana pembagian kelomok dilakuan berdasarkan urutan nama ganjil dan genap. Pada rancangan penelitian ini kelompok media leaflet bahasa Indonesia dan kelompok media leaflat bahasa daerah dibandingkan untuk melihat: 1). Perubahan pengetahuan anggota kelompok tani sebelum dan sesudah media leaflet bahasa Indonesia dan media leaflet bahasa daerah diberikan diberikan. 2). Efektifitas media leaflet bahasa Indonesia dan media leaflet bahasa daerah terhadap perubahan pengetahuan anggota kelompok tani karya 3). Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas media.

Instrumen penelitian ini ada dua yaitu 1.) Materi penyuluhan, yang disiapkan media leaflet berbahasa Indonesia dan leaflet berbahasa daerah. 2.) Kuisioner, berupa daftar pertanyaan dalam bentuk pilihan jawaban yang disiapkan oleh peneliti untuk mengetahui perilaku petani, yang meliputi pengetahuan petani setelah melihat, melaksanakan, teknologi yang disampaikan.

Populasi dan Sampel Penelitian. Yang menjadi popolasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok tani karya yang berjumlah 50 dengan kriteria inklusi sebagai berikut: 1. Petani kakao. 2. Tahu membaca dan menulis. 3. Memiliki Usia 25-60 tahun. 4. Mengenyam Pendidikan SD, SMP dan SMA. Berdasarkan kriteria inklusi semua anggota kelompok tani karya dijadikan sampel dangan jumlah sampel 50 orang.

Tabel 1. Distribusi Nilai Skor Pengetahuan PetaniMetode Analisis Data. Data hasil penelitian, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan alat analisis sta tistik, sesuai dengan tujuan penelitian. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini, adalah:

  1. Analisis Univarian. Analisis ini digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan variabel penelitian dengan membuat tabel distribusi frekuensi dan sebaran data dalam bentuk tabel. Analisis univarian ini bertujuan untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Untuk mengukur pengetahuan petani dalam memanfaatkan teknologi rorak pada tanaman kakao dengan membuat tabel frekuensi dengan rentang interval menurut Levis (2013) dan diperoleh distribusi skor seperti pada Tabel 1.
  2. Analisis Bivarian. Analisis bivarian digunakan untuk menganalisis dua variabel yang diduga berhubungan dilakukan pada dua variabel untuk mengetahui adanya hubungan atau korelasi, perbedaan (Notoatmodjo, 2012). Uji yang digunakan adalah uji t independen. Uji t-test Independent adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan. Tidak saling berpasangan dapat diartikan bahwa penelitian dilakukan untuk dua subjek sampel yang sama ( Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini uji t test independent bertujuan untuk mengetahui efektifitas media leaflet bahasa Indonesia dan media leaflet bahasa daerah
  3. Regresi Linear Berganda. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas media leafelet Bahasa Indonesia dan media leaflet Bahasa daerah wolowea Menggunakan alat analisis kualitatif yaitu analisis regresi berganda yaitu model regresi linear dengan melibatkan lebih dari satu variabel bebas atau predicator. Jadi, analisis regsi linear berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua.

HASIL PENELITIAN

Pengaruh media leaflat bahasa Indonesia terhadap perubahan pengetahuan petani

Tabel 2. Distribusi Frekuensi sebelum dan sesudah pengetahuan petani tentang teknologi rorak dengan mengunakan media leaflet bahasa IndonesiaPengetahuan merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahuinya dalam bukti jawaban baik lisan maupun tulisan. Pengetahuan juga merupakan salah satu komponen perilaku petani yang menjadi faktor dalam adopsi inovasi. Pengetahuan dalam penelitian ini adalah pengetahuan petani sebelum dan sesudah media leaflet bahasa Indonesia diberikan. Secara terperinci pengetahuan petani terhadap pemanfaatan teknologi rorak pada tanaman kakao disajikan pada Tabel 2.

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 14 menunjukan, pengetahuan petani terhadap pemanfaatan teknologi rorak pada tanaman kakao sebelum pemberian media leaflet bahasa Indonesia terdapat 10 (40 %) responden yang berada pada katogori tinggi, 10 (40%) responden yang berada pada kategori sedang dan 5 (20%) responden berada pada kategori rendah dan sesudah pemberian media leaflet bahasa Indonesia terdapat 21 (84%) responden yang berada pada kategori tinggi, 4 (16%) responden berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukan adanya perubahan pengetahuan petani setelah diberikan media leaflet bahasa Indonesia. Menurut Notoatmojo (2003) perubahan pengetahuan timbul karena adanya pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan sehingga menimbulkan kesadaran dan pada akhirnya seseorang menjawab sesuai pengetahuannya tersebut.

Perubahan pengetahuan petani terhadap teknologi rorak juga karena keadaan responden yang telah mengenyam pendidikan baik SMA, SMP, SD sehinngga memungkinkan mereka untuk dapat menyerap ilmu pengetahuan dengan baik atau dapat memahami inovasi teknologi dengan cepat. Hal ini sesuai dengan pendapat Mardikanto (2009) bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang akan berpengaruh terhadap kapasitas atau kemampuan belajar yang memerlukan tingkat pengetahuan tertentu untuk dapat memahami suatu teknologi atau inovasi. Margono (2009) menyatakan bahwa dalam proses adopsi inovasi teknologi baru akan sangat dipengaruhi oleh aspek pendidikan masyarkat pedesaaan pada umumnya dimana pendidikan ini memberi wawasan berpikir lebih luas, cepat tanggap, kritis dan mudah menerima informasi.

Pengaruh media leaflet bahasa daerah terhadap perubahan pengetahuan petani

Tabel 3. Distribusi Frekuensi pengetahuan petani sebelum dan sesudah media leaflet bahasa daerah diberikanPengetahuan merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahuinya dalam bukti jawaban baik lisan maupun tulisan. Pengetahuan juga merupakan salah satu komponen perilaku petani yang menjadi faktor dalam adopsi inovasi. Pengetahuan dalam penelitian ini adalah pengetahuan petani sebelum dan sesudah media leaflet bahasa daerah diberikan. Secara terperinci pengetahuan petani terhadap pemanfaatan teknologi rorak pada tanaman kakao disajikan pada Tabel 3.

Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 15 menunjukan pengetahuan petani terhadap pemanfaatan teknologi rorak pada tanaman kakao sebelum pemberian media leaflet bahasa daerah terdapat 10 (40 %) responden yang berada pada katogori tinggi, 8 (32%) responden yang berada pada kategori sedang dan 7 (28%) responden berada pada kategori rendah dan sesudah pemberian media leaflet bahasa daerah terdapat 22(88%) responden yang berada pada kategori tinggi, 3 (12%) responden berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukan adanya perubahan pengetahuan petani setelah diberikan media leaflet bahasa daerah. Menurut (Notoatmojo dalam Andan Firmansyah 2019) perubahan pengetahuan timbul karena adanya pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan sehingga menimbulkan kesadaran dan pada akhirnya seseorang menjawab sesuai pengetahuannya tersebut.

Perubahan pengetahuan petani terhadap teknologi rorak juga dipengaruhi oleh bahasa dimana dalam komunikasi sehari-hari petani sering menggunakan dua Bahasa yakni bahasa daerah dan bahasa Indonesia dengan demikian mereka akan lebih mudah memahami. Hal ini sejalan dengan pendapat (Amalia, I.S., dalam Andan Firmansyah 2019) aspek bahasa juga berperan penting dalam pengembangan media edukasi. Dimana bahasa lokal dapat memancing minat pembaca untuk membaca isi pesan dan dapat meningkatkan pengetahuan petani. Tingginya pengetahuan petani juga dipengaruhi oleh pengalaman berusahatani responden dimana petani yang sudah lama berusahatani akan lebih mudah memahami. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Soekartawi (2003) tentang pengalaman seseorang dalam berusahatani berpengaruh dalam menerima inovasi dari luar. Petani yang sudah lama berusahatani akan lebih mudah memahami dan mengikuti anjuran penyuluh dari pada petani pemula hal ini dikarenakan pengalaman yang lebih banyak sehingga mampu membuat perbandingan dalam mengambil keputusan.

Efektifitas media leaflet Bahasa Daerah dan media leaflet Bahasa Indonesia

Tabel 4. Hasil uji independen sample t testMedia penyuluhan merupakan suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada sasaran agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas. Dalam hal ini media penyuluhan digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan materi tentang teknologi rorak pada tanaman kakao adalah media leaflet bahasa Indonesia dan media leaflet bahasa daerah. Oleh karena itu peneliti melakukan uji indepenpendent sample t test untuk melihat perbedaan rata-rata antara media leaflet bahasa Indonesia dan media leaflet bahasa daerah. Data hasil yang di uji dalam uji independent sample t- test sudah diuji normalitas dan homogenitas. Dimana data berdistribusi normal dan bersifat homogen. Data uji independen sample t test dapat dilihat pada Tabel 4.

Berdasarkan hasil independen sample t test pada tabel 16 diketahui bahwa nilai sig (2-tailed) sebesar 0,234 > 0,05. Dari perolehan nilai tersebut dapat diketahui bahwa media leaflet bahasa Indonesia dan media leaflet bahasa daerah tidak memiliki perbedaan nilai rata-rata. Hal ini karena rata-rata petani yang memiliki Pendidikan formal SD yang berarti pemahaman membaca petani sudah baik sehingga petani mengetahui informasi rorak dari media leaflet bahasa indonesia dan media leaflet bahasa daerah. Efektifitas media juga dipengaruhi oleh bentuk media, warna, tulisan, dan kesesuaian gambar. Hal ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo (2012) efektifitas media dipengaruhi oleh warna, huruf, kesesuaian gambar dan kata, serta substansi materi yang diberikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas media leaflet bahasa daerah dan media leaflet bahasa Indonesia

Tabel 5. Faktor Faktor yang mempengaruhi efektifitas media leaflet Bahasa Indonesia dan media leaflet bahasa daerahFaktor internal dan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap efektifitas media leaflet bahasa Indonesia dan media leaflet bahasa daerah dalam memanfaatkan teknologi rorak pada tanaman kakao pada kelompok tani karya di Desa Wolowea Barat, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo. Dengan dilakukan analisis regresi linear berganda ada 6 indikator yang diuji meliputi : X1 interaksi petani, X2 kebiasaan akses media, X3 lama berusahatani, X4 manfaat teknologi, X5 kejelasan isi media, X6 kesesuaian teknologi dan variabel dependen yaitu efektifitas media leaflet Bahasa Indonesia dan media leaflet Bahasa Daerah(Y).

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas media leaflet Bahasa dindonesia dan edia leaflet bahasa daerah terhadap perubahan pengetahuan anggota kelompok tani karya dalam pemanfaatan rorak pada tanaman kakao. Telah dilakukan analisis regresi linear berganda terhadap 6 indikator yakni : interaksonal petani X1, kebiasaan akses media X2, lamaberusahatani X3, manfaat teknologi X4, kejelasan isi media X5, dan kesesuaian teknologi X6. Hasil analis regresi dapat dilihat pada Tabel 5.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel 17 dapat diketahui bahwa dari enam variabel independen yang dianalisis terdapat dua variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap efektifitas media leaflet bahasa Indonesia dan media leaflet bahasa daerah. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 3.010 – 0.279X1 – 0.253X2 – 0.068X3 – 0.249X4 – 0. 023X5 +0.444X6

  1. Factor interaksi petani(X1). Faktor interakasi petani berpengaruh signifikan terhadap efektifitas media leaflet Bahasa Indonesia dimana nilai koefisien regresi yang diperoleh 0,279 dan nilai signifkan yang diperoleh 0,032 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara interaksi petani terhadap efektifitas media leaflet Bahasa Indonesia. Hal ini karena sebagian besar responden yang mendapat media leaflet Bahasa Indonesia sering melakukan interaksi dengan petani lain atau penyuluh mengenai teknologi rorak. Menurut huang rong (2001), interaksi merupakan Hubungan interorganisasi pada dasarnya hubungan kontrak sosial, baik formal maupun informal. Oleh karena itu faktor interaksi petani berpengaruh terhadap efektifitas media Bahasa Indonesia ini terjadi karena adanya interaksi responden dengan orang sekitar baik sesama petani maupun penyuluh secara formal dan informal. Interaksi biasanya sering dilakukan oleh responden yang mengenyam Pendidikan SD, SMP dan SMA serta responden yang umur masih mudah dimana Sebagian besar dari responden tersebut bisa berbahasa Indonesia sehingga mereka bisa dengan mudah berinteraksi dengan penyuluh maupun petani yang sudah berpengalaman.
  2. Manfaat teknologi (X4). Hasil persamaan regresi ini menunjukan variabel manfaat teknologi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas media dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,249 dan nilai signifikan 0,047 < nilai probability 0,05. Dari perolehan nilai tersebut dapat diketahui bahwa faktor manfaat teknologi memiliki pengaruh negative terhadap efektifitas media leaflet bahasa daerah dalam memanfaatkan teknologi rorak pada tanaman kakao. Hal ini karena responden memiliki taraf minat dan merasakan adanya manfaat teknologi rorak bagi tanaman kako mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat mardikanto (1993) menyatakan bahwa kecepatan adopsi dipengaruhi oleh sifat inovasi, sifat sasaran dan saluran komunikasi yang digunakan dimana inovasi yang dibawakan memiliki manfaat dan sifat membantu masalah yang dihadapi petani serta dapat menarik minat petani sehingga petani merasakan adanya manfaat mendapat materi yang disalurkan melalui media yang diberikan.
  3. Faktor kesesuaian teknologi(X6). Faktor kesesuaian teknologi berpengaruh signifikan terhadap efektifitas media leaflet Bahasa Indonesia dimana nilai koefisien regresi yang diperoleh 0,444 dan nilai signifikan yang diperoleh 0,001 yang berarti terdapat pengaruh antara kesesuaiaan teknologi dengan efektifitas media leaflet Bahasa Indonesia. Dari hasil penelitian diketahui bahwa teknologi rorak yang dibawakan sesuai dengan masalah yang mereka hadapi dan juga tidak bertentangan dengan adat istiadat setempat. Menuruta Harianta (2010) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi percepatan adopsi adalah sifat dari inovasi itu sendiri. Inovasi yang akan diintroduksikan harus mempunyai banyak kesesuaian terhadap kondisi biofisik, sosial, ekonomi, dan budaya yang ada pada petani, untuk itu inovasi yang ditawarkan harus inovasi yang tepat guna. Dalam hal ini kesesuaian teknologi atau kecocokan teknologi yang dibawakan sesuai masalah yang dihadapi oleh petani dan juga adat istiadat setempat.

KESIMPULAN

Kelompok yang menggunakan media leaflet Bahasa daerah lebih mengalami peningkatan dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan media leaflet Bahasa daerah. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rata-rata antara efektifitas media leaflet Bahasa daerah dan efektifitas media leaflet Bahasa Indonesia sehingga metode pemberian media leaflet Bahasa daerah tidak lebih efektif dibandingakan media leaflet Bahasa Indonesia tetapi kedua metode memiliki efektifitas yang sama.  Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas media leaflet Bahasa indonesia dan media leaflet Bahasa daeraha yaitu variabel interaksi pentani dengan, variabel kesesuaian teknologi, dan variabel manfaat teknologi.

E Library

REFERENSI

  • Levis Rafael Leta. 2013. Metode Penilitian Perilaku Petani. Ledalore. Maumere.
  • Mardikanto. T, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian Sebelas Maret University Press, Surakarta.
  • Mardikanto.2009. Pemantuan Dan Evaluasi. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta: Sebelas Mater University Press
  • Profil Desa Wolowea Barat (2019), Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo.
  • Pusparina (2019). Efektifitas penggunaan media leaflet terhadap peningkatanpengetahuan tentang narakoba di SMPN 5 Banjabaru. Jurnal keperawatan suaka insan.
  • Soekarwati.2005. Analisis Usaha Tani .Jakarta UI Press 2006. Analisis Usaha Tani. Jakarta: UI Press.
  • Soekarwati.1999. Agribisnis Teori dan Aplikasinya Raja Grafindo Persada. Jakarta.
  • Sugyono (2015), Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung Alfabeta.
  • Sugiyono,2016. Metode Penelitian Kualitatif,Kualitatif Bandung Remaja Rosdakarya

1Penulis lahir pada 21 November 1998 di Kelurahan Mbai II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo. Pada tahun 2002 penulis masuk TK Santa Elisabet Hobopadu dan lulus pada tahun 2004. Kemudian melanjutkan SD pada tahun 2004 dan lulus pada tahun 2010. Ditahun yang sama penulis melanjutkan ke SMP berdikari raja dan tamat pada tahun 2014. Kemudian penulis lanjut ke SMK Negeri 1 Aesesa pada tahun 2014 dan tamat pada tahun 2017. Pada tahun 2017 penulis melanjutkan studi di perguruan tinggi Politeknik Pertanian Negeri Kupang dan diterima pada Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering, Program Studi Penyuluhan Pertanian Lahan Kering. Penulis kemudian menyelesaikan studi di Politeknik Pertanian Negeri Kupang melalui ujian tugas akhir pada 22 November 2021.

Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering © 2025 Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Alamat: Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telepon: +62380881600 Fax: +62380881601 Email: ppnk@politanikoe.ac.id. Designed By JoomShaper